Waspada, Golongan Darah Ini Berisiko Tinggi Kena Serangan Jantung
- Pexels
VIVA – Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian secara global. Untuk itu, kamu harus sangat berhati-hati jika memiliki golongan darah selain O.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini, orang dengan golongan darah non-O berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung. Peneliti menemukan bagaimana golongan darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Dilansir dari Times of India,Jumat, 12 Maret 2021, temuan penelitian ini dipublikasikan di Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology, American Heart Association (AHA). Studi tersebut menganalisis lebih dari 400 ribu orang dan menemukan bahwa orang dengan golongan darah A atau B, memiliki risiko serangan jantung gabungan, 8 persen lebih tinggi dibanding mereka yang bergolongan darah O.
Sebuah studi serupa yang melibatkan lebih dari 1,36 juta orang dilakukan oleh European Society of Cardiology pada 2017. Studi ini juga menemukan, orang dengan golongan darah non-O, 9 persen lebih berisiko mengalami kejadian koroner dan kardiovaskular, terutama serangan jantung.
Para peneliti membandingkan pemilik golongan darah A dan B dengan golongan darah O. Ditemukan bahwa orang dengan golongan darah B, berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung. Berdasarkan penelitian, orang dengan golongan darah B berisiko 15 persen lebih tinggi mengalami infark miokard (serangan jantung) dibandingkan dengan orang bergolongan darah O.
Sedangkan orang dengan golongan darah A, berisiko 11 persen mengalami peningkatan risiko gagal jantung dibandingkan dengan golongan darah O. Gagal jantung dan serangan jantung adalah dua bentuk penyakit jantung, tetapi gagal jantung cenderung berkembang secara bertahap, sementara serangan jantung terjadi tiba-tiba. Namun, serangan jantung dapat menyebabkan gagal jantung seiring waktu.
Menurut European Society of Cardiology, peningkatan risiko serangan jantung atau gagal jantung antara golongan darah non-O dapat disebabkan oleh fakta bahwa mereka lebih mungkin mengembangkan pembekuan darah.
Sebuah studi tahun 2017 menjelaskan bahwa orang yang bergolongan darah non-O memiliki konsentrasi faktor non-Willebrand yang lebih besar, yaitu protein pembekuan darah yang telah dikaitkan dengan peristiwa trombotik.
Orang dengan golongan darah A dan B, 44 persen lebih mungkin mengalami trombosis, yaitu suatu pembentukan gumpalan darah. Gumpalan darah memainkan peran utama dalam serangan jantung, mereka dapat memblokir arteri koroner, oksigen dan nutrisi ke otot jantung, yang mengakibatkan serangan jantung.