Makanan Pengaruhi Hipospadia Seperti Serda Aprilia Manganang?
- Twitter/@resti_raya
VIVA – Mengidap hipospadia selama puluhan tahun, Serda Aprilia Manganang akhirnya mengetahui identitas aslinya sebagai pria tulen. Mantan atlet voli itu telah mengalami hipospadia sejak lahir sehingga selama ini menyangka dirinya adalah seorang wanita.
Dalam pemeriksaan di RSPAD Gatot Subroto, akhirnya terungkap, Aprilia Manganang merupakan pria tulen. Terbukti dari hormon-hormon maskulin yang ada di tubuhnya, namun tak disadari lantaran menganggap dirinya tak memiliki organ reproduksi pria.
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyebut, fakta tersebut didapat setelah Manganang selesai melakukan pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Menurut Jenderal TNI Andika, Aprilia Manganang ini tidak seberuntung kita semua. Sebab, saat dilahirkan ia memiliki kelainan pada sistem reproduksinya. Dalam terminologi kesehatan disebut Hipospadias.
"Anak ini dilahirkan dengan kelainan sistem reproduksinya dan kebetulan masuk dalam kategori 10 persen yang kasusnya serius," ucap Jenderal TNI Andika.
Diketahui, hipospadia merupakan suatu kelainan yang menyebabkan letak lubang kencing (uretra) bayi laki-laki menjadi tidak normal. Terkadang, testis pada bayi tersebut juga belum turun sehingga tak nampak seperti organ seksual laki-laki.
Menurut Spesialis andrologi dan seksolog, Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, banyak faktor yang memicu kondisi itu. Seperti genetik, hormon, serta hormon yang terkandung dalam makanan.
"Bagi perempuan yang pasti secara keseluruhan perempuan hamil harus menjaga kesehatan dengan baik. Yang menggagu itu pengaruh iklan, jualan online, ada beberapa makanan itu tidak sehat," bebernya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, baru-baru ini.
Menurut Prof Wimpie, beberapa makanan kerap terpapar hormon berlebih sehingga memicu peningkatan hormon pada tubuh saat dikonsumsi. Sebut saja, ayam broiler yang ternyata tinggi kadar estrogennya.
"Ayam broiler mengandung hormon ekstrogen, beberapa susu formula ternyata juga mengandung hormon, suplemen yang dijual bebas itu ada beberapa yang kami teliti mengandung hormon, yang enggak dicek dulu sama konsumen," ungkapnya.
Untuk itu, Prof Wimpie menegaskan agar para wanita dan calon ibu bisa lebih bijak dalam memilih asupan saat hamil. Selain itu, beli makanan sesuai rekomendasi ahli atau dokter.