Bisakah Pembalut Wanita Sebabkan Kanker? Ini Penjelasannya
- Times of India
VIVA – Kehidupan modern yang serba cepat tidak terbayangkan bagi wanita tanpa pembalut. Dengan inovasi dan teknologi terbaru, bantalan ini telah banyak membantu mengurangi ketidaknyamanan saat haid.Â
Bekerja lembur dan bersekolah  bukan lagi urusan yang tidak nyaman. Meskipun ada banyak pilihan lain seperti tampon dan menstrual cup, pembalut tetap menjadi pilihan pertama kebanyakan wanita.
Karena pembalut digunakan setiap bulan, penting untuk diketahui apakah pembalut tersebut cukup aman dan tidak menyebabkan penyakit dalam jangka panjang.
Jika Anda mencari di google, dapatkah pembalut menyebabkan kanker? Ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa pembalut tersebut benar-benar aman, sementara ada penelitian yang mengatakan sebaliknya.
Dikutip dari Times of India, Â kami akan memberi tahu seberapa aman pembalut wanita dan dapatkah mereka menyebabkan kanker?
Menurut para ahli, pembalut memang aman, tetapi ada beberapa penelitian yang melaporkan kejadian kanker genital dengan penggunaan pembalut yang menggunakan agen penyerap seperti dioksin dan polimer penyerap super.
Hal ini karena dioksin dapat menumpuk di dalam tubuh yang dapat berdampak pada organ reproduksi, yang dapat menyebabkan kanker ovarium dan serviks.
Apa itu dioksin?
Dioksin adalah karsinogen, yang berarti mendorong pembentukan sel-sel penyebab kanker di dalam tubuh. Pembalut diberi pemutih untuk meningkatkan daya serap pembalut dan pemutih mengandung dioksin.
Dioksin juga menekan kekebalan tubuh, yang membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi. Ini juga berdampak pada produksi hormon reproduksi seperti estrogen (hormon seks), yang bisa menjadi masalah dalam jangka panjang.
Tindakan pencegahan yang harus diambil saat mengenakan pembalut untuk mengurangi risiko:
- Gantilah pembalut secara berkala (setiap 3-4 jam), bahkan saat sedang tidak haid.
- Tetap terhidrasi selama periode untuk mengurangi kemungkinan Infeksi Saluran Kemih (ISK).
- Selalu kenakan pakaian dalam yang bersih dan kering serta jaga kebersihan perineum.
- Pilih pembalut organik
- Jangan memilih pembalut dengan pewangi
- Hindari menggunakan kamar kecil umum
- Bersihkan bantalan yang dapat digunakan kembali dengan benar
- Waspadai adanya ruam / gatal di sekitar area vagina.