Lansia Rentan Alami Malnutrisi, Ini Tips Tingkatkan Nafsu Makan Manula

Ilustrasi lansia
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Bukan hanya usia anak-anak saja yang perlu diperhatikan nutrisinya di masa tumbuh kembang. Terkadang, banyak orang lebih sibuk mengurus nutrisi anak-anak dan tanpa sadar melupakan kebutuhan nutrisi para lansia

Viral! Guru Lansia Ikut Ujian PPPK Pakai Kursi Roda, Sudah Mengabdi Puluhan Tahun

Ya, seperti anak-anak, manula atau lansia terkadang juga mengalami masalah penurunan nafsu makan. Untuk itu, agar mereka tetap sehat perlu selalu dipantau kebutuhan nutrisi dan gizinya agar mereka tetap sehat di usia senja. 

Untuk mendukung kondisi kesehatan para manula, PT Ajinomoto Indonesoa bekerjasama dengan Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar Webinar Event: "Edukasi Peran MSG dalam Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Lansia & Strategi Penurunan Asupan Garam".

Dana Bansos Rp2,4 Juta untuk Lansia Cair November 2024

Acara ini dilakukan sebagai upaya mendukung masyarakat Indonesia terutama lansia, agar tetap sehat di tengah pandemi COVID-19.

Di tengah webinar yang dihadiri 1.000 peserta, dan sebagian besar berprofesi sebagai dokter umum dari seluruh Indonesia, salah satu pembicara pada webinar event yang digelar beberapa waktu lalu itu, menghadirkan dr. Johanes Chandrawinata, MND, SpGK, sebagai pakar diet dan gizi klinik, sekaligus anggota IDI. 

Kebakaran di Koja Tewaskan Lansia, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Menurut dr. Johanes, saat diopname di rumah sakit, pasien lansia kurang bersemangat dalam menyantap makanannya, karena itu proses penyembuhan nya menjadi semakin lama.

"Sebenarnya penggunaan MSG pada makanan di rumah sakit bisa menjadi solusi untuk mempercepat proses recovery pasien lansia yang diopname. Sudah banyak penelitian yang membuktikan hal tersebut, salah satunya dilakukan oleh Shigeru Yamamoto dkk, pada tahun 2009," kata dr Johanes lewat rilis yang diterima VIVA.

Dalam penelitian yang dilakukan Shigeru dkk terbukti bahwa pemberian MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia membuat mereka lebih banyak memproduksi saliva.

"Itu penting untuk mambantu proses mengunyah dan menelan pada lansia," ungkap dr. Johanes. 

“Kemudian, penelitian tersebut juga membuktikan bahwa penambahan MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia, membuat nafsu makan mereka meningkat."

Dilanjutkan dr Johanes, pihaknya sadar bahwa salah satu faktor utama penyebab malnutrisi pada lansia adalah turunnya nafsu makan dan juga masalah mengunyah serta menelan. Sehingga, peran MSG ini ternyata sangat baik. 

Menambahkan penjelasan sebelumnya, menurut dr. Johanes, jika penambahan MSG pada makanan diberikan pada lansia yang sehat dan tidak diopname di rumah sakit, maka sistem imun nya akan terjaga karena nafsu makan mereka meningkat untuk makan makanan yang bergizi.

“Melakukan diet rendah garam juga menjadi salah satu cara untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif, dengan mencegah hal tersebut, peluang kita untuk menjaga sistem imun semakin tinggi. Sudah banyak penelitian tentang penurunan asupan natrium (garam)."

dr Johanes pun memberikan contoh, Halim dkk dalam penelitian terbaru tahun 2020, Journal of Food Science juga membuktikan peran MSG dalam menjaga rasa nikmat pada makanan walaupun kadar natrium nya dikurangi antara 30-60 persen. 

"Dari penelitian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa penurunan asupan garam dapat dicapai tanpa harus mengorbankan cita rasa makanan dengan penambahan MSG secukupnya,” ucap dr. Johanes.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya