Studi: Pemakai Kacamata Lebih Kecil Kemungkinan Tertular COVID-19
- independent.uk
VIVA – Dengan timbulnya virus corona baru, gejala COVID-19 terus meningkat dan meluas, mengganggu kehidupan jutaan orang. Strain baru dan mutasi virus telah menambah masalah dan memfasilitasi penyebaran virus yang lebih cepat
Sebuah penelitian dari India, disebutkan bahwa orang yang memakai kacamata bisa tiga kali lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi oleh virus corona.
Salah satu cara virus masuk ke tubuh adalah dengan menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka setelah bersentuhan dengannya. Namun, para peneliti di India mengatakan orang yang memakai kacamata lebih jarang menggosok mata dan karenanya berisiko lebih rendah tertular COVID-19, demikian dikutip dari independent.
Dalam studi non-peer review yang dipublikasikan di situs medRxiv, para peneliti mempelajari 304 orang (223 pria dan 81 wanita) di sebuah rumah sakit di India utara selama dua minggu musim panas lalu. Para pasien berusia antara 10 dan 80 tahun dan semuanya melaporkan gejala COVID-19.
Dari mereka, 19 persen mengatakan bahwa mereka kebanyakan memakai kacamata. Para peneliti menemukan peserta menyentuh wajah mereka rata-rata hingga 23 kali setiap jam dan mata mereka rata-rata tiga kali per jam.
Mereka menemukan risiko tertular COVID-19 dua hingga tiga kali lebih rendah di antara mereka yang memakai kacamata.
“Menyentuh dan menggosok mata dengan tangan yang terkontaminasi mungkin merupakan rute infeksi yang signifikan,” kata laporan itu.
"Penggunaan kacamata dalam jangka panjang dapat mencegah menyentuh dan menggosok mata berulang kali."
Dokter sebelumnya merekomendasikan agar orang yang memakai lensa kontak beralih ke kacamata untuk menghindari kemungkinan penularan virus corona dari tangan ke mata.