5 Penyakit Kulit Paling Menyeramkan, Terbaru Scabies
- Allure.com
VIVA – Penyakit kulit Scabies atau dikenal sebagai kudis, sedang mewabah di kalangan warga Pontianak Barat. Ini merupakan penyakit kulit yang sangat gatal yang disebabkan oleh parasit atau tungau Sarcoptes scabiei.
Tak hanya itu, penyakit kulit ini bersifat menular dan umumnya menyerang sekelompok orang, misalnya pada perkampungan padat penduduk atau penghuni asrama.
Namun selain Scabies, masih ada beberapa penyakit kulit lain yang tak kalah menyeramkan. Berikut ulasannya dilansir CBS News, Jumat 19 Februari 2021.
Argyria
Kondisi ini membuat kulit berubah warna menjadi abu-abu kebiruan atau mendekati ungu. Argyria disebabkan karena orang yang bersangkutan telah menelan atau melakukan kontak yang lama dengan partikel perak. Orang yang bekerja di pertambangan atau manufaktur, berisiko terkena penyakit ini.
Morgellons
Penyakit ini masih menjadi misteri. Morgellons muncul setelah puluhan laporan di mana orang-orang mengalami gejala yang meliputi sensasi tersengat dan seperti tergigit di kulit yang menimbulkan ruam atau luka di kulit.
Sebuah studi di tahun 2012 bahkan tidak memberikan jawaban yang dapat menjelaskan tentang penyakit tersebut, hingga para dokter meyakini ini hanya halusinasi pasien saja.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk mengunjungi dokter untuk merawat kondisi medis ini, termasuk kondisi kejiwaan yang mungkin berkontribusi sebagai gejalanya.
Vitiligo
Vitiligo merupakan kondisi kulit di mana pigmen cokelat hilang dari area kulit tertentu yang menyebabkan bercak putih tidak teratur. Penyakit ini telah memengaruhi 1 dari 100 orang di Amerika Serikat.
Vitiligo terjadi ketika sel kekebalan menghancurkan sel yang menghasilkan pigmen cokelat dan dianggap sebagai masalah autoimun. Meski sulit diobati, sejumlah perawatan bisa meminimalkan, menyamarkan, atau bahkan menghilangkan bercak putihnya.
Protoporphyria eritropoietik
Dikenal juga sebagai EPP, penyakit ini ditandai dengan sensitivitas ekstrem terhadap cahaya. Penderita EPP merasakan sensasi terbakar di kulit serta mengalami kemerahan dan bengkak. Akibatnya, mereka harus menghindari paparan cahaya yang kuat dan memakai pelindung saat berada di bawah sinar matahari.
Selain menghindari sinar matahari, sebagai pengobatan penderitanya bisa mengonsumsi obat pereda nyeri, suplemen beta karoten, sedatif, cairan dan glukosa untuk meningkatkan kadar karbohidrat.
Harlequin ichthyosis
Ini adalah kelainan genetik parah yang menyebabkan kulit tebal jadi terlihat dengan retakan yang dalam. Kelainan kulit ini memengaruhi bentuk wajah dan membatasi gerakan lengan serta kaki.
Harlequin ichthyosis juga menyulitkan pasien, terutama bayi untuk mengontrol suhu tubuh dan melawan infeksi. Bayi dengan gangguan ini sering mengalami infeksi yang mengancam jiwa dalam beberapa minggu pertama kehidupan.