Kanker Prostat, Penyakit Mematikan Tersembunyi pada Pria
- U-Report
VIVA – Pemerhati anak Seto Mulyadi atau dikenal dengan panggilan Kak Seto diketahui mengidap kanker prostat. Beberapa hari lalu, ia telah menjalani biopsi untuk mengatasi sel kanker yang menyebar di tubuhnya tersebut.
Bicara mengenai kanker prostat, data menunjukkan bahwa penyakit ini perlu diwaspadai karena prevalensi penderitanya di Indonesia cukup tinggi yakni 11 dari 100.000. Belum cukup, fakta menyebutkan bahwa kanker prostat menjadi salah satu penyebab kematian pada pria.
Kanker prostat merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat dan menyerang segala usia. Pada stadium awal, kanker prostat tidak menunjukkan gejala apapun pada penderitanya.Â
"Gejala baru dirasakan ketika kanker sudah memasuki stadium akhir sehingga seringkali kanker prostat disebut sebagai silent killer," ujar dokter spesialis urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr. Marto Sugiono, Sp.U., dalam bincang virtual beberapa waktu lalu.
Maka itu, penting bagi siapapun terutama pria untuk lebih berhati-hati terutama jika memiliki faktor risiko tertentu antara lain riwayat keluarga, ras, dan usia. Salah satu cara menghindari kanker prostat selain menerapkan pola hidup bersih dan sehat sejak dini adalah melakukan deteksi dini.Â
Dengan skrining rutin, keberadaan kanker prostat dapat diketahui lebih awal sehingga penderita dapat mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat yang membuat peluang kesembuhan juga lebih besar.
“Skrining rutin kanker prostat biasanya melalui prosedur pemeriksaan Prostate Specific Antigen (PSA) dalam darah yang dilanjutkan dengan pemeriksaan Digital Rectal Exam (DRE) atau lebih dikenal dengan istilah colok dubur," tuturnya.
Jika kadar PSA tinggi dan prostat membesar, pasien perlu perhatian lebih karena dicurigai kanker prostat. Untuk diagnosis lebih pasti, biasanya akan dilengkapi pemeriksaan biopsi untuk mengetahui jenis kanker tersebut.
Rangkaian pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mendeteksi secara akurat dan tepat keberadaan sel kanker prostat sehingga pertumbuhan sel kanker dapat diketahui lebih dini dan tidak menyebar semakin luas.
Â