Dua Kali Suntik Vaksin COVID-19, Ini Efek Samping yang Dirasakan

Ilustrasi Seorang petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk para tenaga kesehatan.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng M Faqih, SH, MH, membagikan pengalamannya setelah disuntik vaksin COVID-19 sebanyak dua kali, yaitu pada 13 dan 27 Januari 2021. 

Menurut dia, ketika disuntik, karena ada jarum yang masuk tentu akan terasa sakit, tapi hanya sedikit. Selain itu, dokter Daeng juga merasakan pegal di sekitar lengan yang disuntik, selama beberapa jam. 

"Bertahan rasa kemeng atau pegel di tempat suntikan itu kalau saya merasa sekitar 4-5 jam. Setelah itu mereda gak terasa lagi," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Selasa 16 Februari 2021. 

Selain itu, beberapa orang mengatakan setelah disuntik vaksin juga akan timbul kemerahan di kulit atau di sekitar area yang disuntik. Benarkah demikian? Itu mitos atau fakta? 

"Ada rasa pegel, kemerahan itu fakta. Karena saya merasakan sendiri. Yang kedua, dari uji klinis juga dinyatakan begitu," ujar dia. 

Lebih lanjut Daeng menjelaskan, dari suntikan vaksin pertama, menurut hasil uji klinis yang terdeteksi, efek samping yang dirasakan sangatlah ringan. Lalu, apa saja efek sampingnya? 

"Ada merah, ruam-ruam tidak ada, merah saja di tempat suntikan. Kemudian ada rasa pegel, ngantuk, capek, kalau ada panas yang agak berat. Tetapi itu hanya berlangsung sekitar 2-3 hari. Dan yang mengalami efek samping ringan itu kecil banget, mungkin gak sampai dua persen," kata dia. 

Daeng menceritakan, setelah suntik vaksin pertama, dia hanya merasakan pegal di tangan selama kurang lebih 4-5 jam. Namun, setelah durasi itu, rasa pegalnya sudah menghilang. Lalu, bagaimana setelah vaksin kedua, apa saja efek samping yang dirasakan? 

KPK Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, Satu Orang Tidak Hadir

"Waktu suntik kedua, jaraknya 14 hari. Selain rasa pegel, saya juga merasa ngantuk. Karena mungkin setelah divaksin saya tidak ada aktivitas sama sekali, saya tidur 2 jam, setelah itu saya merasa segar, sehat. Dan Alhamdulillah sampai sekarang saya sehat. Tidak ada keluhan apa-apa. Jadi, saya kira masyarakat tidak boleh takut," tutur dr. Daeng.

Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah: 7 Langkah Jitu Menuju Stabilitas Finansial!

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Ilustrasi perawat/suster/caregiver.

Jerman Krisis Tenaga Kerja Sektor Perawatan Kesehatan

Sektor perawatan kesehatan Jerman menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil yang paling parah dari semua industri yang ada.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024