Catat! Kanker Usus Besar Dapat Dicegah dengan Deteksi Setiap 10 Tahun

Selasa, 16 Februari 2021 - 11:41 WIB

Oleh :

Rochimawati

Ilustrasi kanker usus besar.

Sumber :

http://beritatrendz.blogspot.com

VIVA – Kanker usus besar atau kanker kolorektal menempati urutan ke tiga sebagai kasus kanker di Indonesia. Kanker yang walaupun amat sangat bisa di deteksi dini, namun di sisi lainnya gaya hidup tidak sehat memiliki pengaruh dominan. Kanker kolorektal merupakan keganasan yang menyerang jaringan usus besar san rektum/bagian usus paling bawah sampai anus/dubur.

Baca Juga :

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Menurut dr Harlinda Haroen, Sp.PD - KHOM, kanker kolorektal dapat dideteksi sejak dini dengan kolonoskopi. Pasien dapat menjalani kolonoskopi setidaknya 10 tahun sekali. Selain deteksi melakui kolonoskopi, turut disarankan setiap tahun melakukan pemeriksaan colok dubur, cek kadar CEA (pertanda tumor) dalam darah dan tes feses (kotoran tinja)

"Tujuannya untuk mendeteksi adanya polip sejak dini agar pertumbuhan sel abnormal bisa ditanggulangi sebelum menjadi kanker," kata dr Harlinda Haroen, Sp.PD - KHOM., pada webinar edukasi kesehatan yang diselenggarakan Siloam Hospitals Manado, belum lama ini.

Mendeteksi adanya polip merupakan langkah utama, selain dapat mengenali gejala kanker usus besar yang dipaparkan Herlinda melalui Webinar tersebut, yaitu ketika polip sudah berubah ganas, biasanya muncul gejala :

-Berdarah saat buang air besar

-Diare dan sembelit tanpa sebab, berlangsung lebih dari enam minggu

-Merasakan buang air besar yang tidak tuntas

-Penurunan berat badan dengan cepat tanpa sebab dan badan terasa lemah.

Oleh karena itu, dr Harlinda menyebutkan penyebab kanker kolorektal ada yang bisa dikendalikan dan beberapa tidak bisa diubah karena melekat pada penderita. Menurutnya, faktor risiko kanker usus besar yang tidak bisa diubah antara lain faktor usia di atas 50 tahun, punya riwayat polip, penyakit usus besar, dan faktor keturunan.

"Namun, ada juga faktor risiko yang bisa dikendalikan, yakni menjaga gaya hidup sehat dan pola makan bergizi seimbang," ujar dia.

Disebutkan, pencegahan dapat dilakukan melalui diet seimbang, terutama bagi penderita diabetes dan membatasi konsumsi daging merah termasuk daging olahan dan berhenti merokok serta berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol.

Baca Juga :