5 Diet Terbaik untuk Wanita di Atas Usia 50 Tahun
- Times of India
VIVA – Bertentangan dengan kepercayaan populer, diet tidak hanya tentang menurunkan berat badan. Mengubah pola makan sesuai kebutuhan tubuh dapat membantu tetap sehat dan mencegah Anda dari penyakit kronis.
Bagi wanita, adalah lebih penting lagi untuk memperhatikan kebiasaan makan mereka untuk transit dengan anggun ke tahap kehidupan selanjutnya. Dari menopause hingga metabolisme yang lambat, beberapa perubahan terjadi pada tubuh wanita di akhir usia 40-an dan 50-an.
Menjaga gaya hidup sehat dan diet seimbang pada tahap kehidupan ini menjadi semakin penting. Ada banyak pilihan diet, tapi tidak semuanya baik untuk kesehatan. Diet yang benar adalah yang mudah diikuti, mudah beradaptasi, seimbang dan tidak terlalu membatasi. Berikut lima diet yang terbukti terbaik untuk wanita di atas 50 tahun, dikutip dari Times of India.
Diet ini adalah yang terbaik untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan bahkan menjaga berat badan yang sehat. Dinamakan sebagai diet keseluruhan terbaik tahun 2020 selama empat tahun berturut-turut, diet Mediterania adalah makan lebih banyak ikan, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Produk susu dikonsumsi dalam jumlah sedang dan daging dimasukkan dalam diet mingguan. Sepertiga dari makanan terdiri dari lemak, dengan lemak jenuh tidak melebihi 8 persen dari total asupan kalori. Studi menunjukkan bahwa diet ini dapat meningkatkan umur panjang, mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, bahkan membantu menjaga berat badan yang sehat. Ini didasarkan pada pola makan tradisional negara-negara Mediterania seperti Spanyol, Prancis, Yunani, dan Italia.
Diet DASH
Diet DASH dinobatkan sebagai diet terbaik kedua secara keseluruhan pada 2020. Diet Approaches to Stop Hypertension, atau diet DASH, adalah pola makan yang dirancang khusus untuk membantu mengobati atau mencegah tekanan darah tinggi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dengan dimulainya menopause, risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi meningkat secara signifikan.
Untuk mengelola gejalanya tidak ada yang lebih baik dari diet ini. Pola makan ini menekankan pada makanan kaya kalsium, kalium, dan magnesium, yang dikenal bisa mengontrol tekanan darah tinggi.
Diet ini merekomendasikan porsi khusus dari berbagai kelompok makanan, yang bergantung pada asupan kalori harian orang tersebut. Ini terutama terdiri dari sayuran, buah, dan susu rendah lemak, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan unggas.
Diet paleo
Paleo diet menyerupai pola makan yang dimakan nenek moyang pemburu-pengumpul manusia ribuan tahun yang lalu. Ini adalah program diet tinggi protein dan rendah karbohidrat yang berfokus pada telur, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan daging yang tidak diolah.
Menurut para ahli, makan makanan rendah karbohidrat bisa bermanfaat bagi wanita yang menghadapi resistensi insulin di usia 50-an. Makanan tidak termasuk biji-bijian, kacang-kacangan, kentang, makanan olahan susu, makanan olahan, gula rafinasi, atau garam. Namun jika Anda tidak merencanakan pola makan ini dengan hati-hati maka dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi.
Pola makan vegan atau vegetarian
Kedua pola makan tersebut berfokus pada produk makanan nabati. Produk hewani sepenuhnya dibatasi. Vegan adalah bentuk vegetarianisme yang paling ketat. Dalam pola makan ini, selain membatasi daging, orang bahkan pantang mengonsumsi produk susu dan telur.
Studi menunjukkan bahwa mengikuti pola makan vegan atau vegetarian dapat mencegah penyakit tertentu seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2. Satu-satunya downside dari diet ini adalah bahwa mungkin rendah beberapa nutrisi seperti vitamin B12, vitamin D, yodium, zat besi, kalsium, seng, dan asam lemak omega-3.
Diet fleksibel
Flexitarian diet adalah program diet semi-vegetarian yang lebih berfokus pada produk makanan nabati dan terkadang mencakup produk hewani seperti daging dan ikan. Ini lebih fleksibel daripada pola makan vegetarian atau vegan sepenuhnya dan merupakan cara yang baik untuk memasukkan lebih banyak serat ke dalam makanan.
Mengikuti pola makan ini dapat membantu Anda mengatasi kekurangan zat besi dan omega-3, yang tidak dapat dipenuhi dengan mengikuti pola makan vegan atau vegetarian. Diet ini juga cenderung lebih tinggi kalsium, nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mencegah osteoporosis, yang umum terjadi seiring bertambahnya usia. Studi menunjukkan bahwa diet ini bahkan dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, kesehatan jantung, dan mencegah diabetes tipe 2.