Terpapar COVID-19 Bisa Berisiko Stroke Termasuk pada Usia Muda

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/mdjaff

VIVA –  Infeksi COVID-19 diketahui dapat memicu berbagai penyakit. Mengingat COVID-19 dapat merusak kondisi kesehatan banyak orang di dalam tubuh, mulai dari paru-paru, jantung hingga saraf.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Yang terbaru diketahui bahwa infeksi virus COVID-19 dapat menyebabkan seseorang berisiko terkena penyakit stroke. Hal ini dibenarkan oleh spesialis saraf, dr. Zicky Yombana, Sp.S dalam program Hidup Sehat, tvOne. 

Dijelaskan oleh Zicky, Infeksi COVID-19 ini bisa mencetuskan terjadinya pengentalan darah yang dapat berujung pada stroke. Selengkapnya baca di halaman berikut.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

"Kalau darah kental otomatis alirannya jadi tidak lancar dibandingkan dengan yang relatif lebih encer. Otomatis karena otak di atas dan jantung ada di bawah karena perlu tekanan yang cukup sedangkan darahnya kental, kemungkinan akan terjadinya penggumpalan cukup besar sehingga penyumbatan aliran darah yang menuju otak atau ada di otak sehingga muncullah stroke," kata dia, Kamis 11 Februari 2021. 

Zicky menjelaskan bahwa risiko terkena stroke saat terpapar COVID-19 ini juga bisa kemungkinan terjadi pada pasien usia muda. Lantaran, orang yang terkena COVID-19 kecenderungan darahnya mengental meskipun tidak memiliki faktor risiko lain.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

"Ini tidak berpengaruh dengan faktor risiko. Kalau sudah mengental ditambah faktor risiko lain seperti hipertensi dan lain kemungkinan terkena serangan strokenya tinggi dibanding yang tidak. Namun tidak menutup kemungkinan orang muda yang hanya terkena COVID-19 bisa terkena serangan stroke," ujar dia. Ada hubungan antara kekentalan darah dengan COVID-19, berikut penjelasan dr Zicky.

Di sisi lain, Zicky juga menjelaskan bahwa hubungan antara kekentalan darah dengan COVID-19 cukup erat. Sebab,  COVID-19 dapat menyebabkan infeksi. Yang mana setiap infeksi akan menyebabkan keluarnya sel radang. Sel ini akan membuat agresi (pengumpulan) trombosit sehingga membuat darah lebih kental dibandingkan dengan orang yang tidak terkena infeksi virus. 

Saat ini kasus COVID-19 masih tinggi, untuk itu selalu patuhi protokol kesehatan dan selalu lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan, cuci tangan pakai sabun.

#satgascovid19
#pakaimasker
#jagajarak
#ingatpesanibu
#cucitanganpakaisabun

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024