Apakah COVID-19 Bisa Sebabkan Amnesia? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Pasien covid-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Seiring meningkatnya jumlah kasus pasien positif COVID-19 di dunia, muncul sejumlah laporan terbaru terkait penyakit yang disebabkan oleh virus Sars-CoV-2 ini. Jika sebelumnya COVID-19 dilaporkan dapat menyebabkan kerusakan pada organ paru. Namun seiring dengan berkembangnya virus ini juga ternyata dapat menimbulkan gangguan saraf. 

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Salah satu yang ramai diperbincangkan adalah COVID-19 dapat menyebabkan seseorang menjadi lupa ingatan. Apa benar? Ternyata tidak, dalam program Hidup Sehat, TvOne, Spesialis Saraf, dr. Zicky Yombana, Sp.S menjelaskan bahwa COVID-19 tidak dapat menyebabkan seseorang lupa ingatan melainkan dapat mengganggu konsentrasi (brain fog). 

" Kalau buat gangguan konsentrasi fakta bukan amnesia. Pada infeksi virus COVID- 19 bisa sebabkan brain fog terutama pada pasien long COVID. COVID-19 nya  sudah selesai tapi ada perpanjangan, sudah dirawat setelahnya, mulai bekerja beraktivitas mulai terasa blank, susah berpikir, gangguan konsentrasi," kata dia, Kamis 11 Februari 2021. 

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Dokter Zciky menjelaskan, gangguan konsentrasi yang terjadi pada pasien COVID-19 ini  lantaran, infeksi COVID-19 menyebabkan terjadinya peradangan pada seluruh tubuh. 

"Karena terjadi peradangan seluruh tubuh. Kemudian ada gangguan aliran darah, saat terpapar COVID-19 terjadi darah menjadi agak kental, sehingga sirkulasi ke otaknya akan terganggu. Oksigen ke otak agak menurun," ujar dia.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Tidak hanya itu saja, pasien COVID-19 yang berusia lanjut juga diketahui dapat memengaruhi kesehatan sarafnya.  Hal ini kata dia, karena semakin bertambahnya usia ditambah dengan ada komorbid maka kemungkinan terjadi gangguan di tempat lain cukup besar termasuk di saraf.

"Terkait kondisi saraf ini memang otomatis akan gampang kena. Contohnya orang yang memiliki hipertensi, terkena COVID-19 kemungkinan terkena gangguan syaraf misalnya stroke atau gangguan saraf  yang lainnya lebih besar dibanding pasien yang terkena COVID-19 tanpa pengaruh usia dan penyakit penyerta," tuturnya.

Dia melanjutkan, bahwa kondisi berat atau tidaknya gangguan saraf yang terjadi pada orang lanjut usia yang terpapar COVID-19 ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari seberapa ganas virus yang masuk dan seberapa banyak viral loadnya yang masuk. Kedua seberapa cepat ditangani, dan seberapa kuat daya tahan tubuh orang tersebut, serta adakah faktor komorbid pada pasien.  

Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Dewan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) José Manuel Barroso.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Ketua Dewan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Jose Manuel Barroso berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia dalam upaya memperkuat imunisa

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024