Gejala Sangat Mirip, Begini Bedakan Demam COVID-19 dengan DBD
- Pixabay
VIVA – Memasuki musim penghujan, penyakit demam berdarah atau DBD mulai mengintai. Namun masalahnya, penyakit ini memiliki gejala yang sangat mirip dengan virus corona atau COVID-19, yang masih melanda Indonesia hingga saat ini.
Salah satu gejala yang mirip antara penyakit DBD dan COVID-19 ini adalah sama-sama menimbulkan demam. Lalu, bagaimana cara membedakan demam DBD dengan COVID-19?
Spesialis penyakit dalam, DR. Dr. Irsan Hasan, SpPD -KGEH, menilai, tidak mudah menjawab pertanyaan ini. Mengingat kedua penyakit ini sama-sama disebabkan oleh virus, sehingga keduanya juga menimbulkan demam.
"Dan kita tahu COVID-19 ini demamnya sangat tidak spesifik. Macem-macem muncul sehingga pasien maupun dokter tertipu dipikir pilek atau tipes. Bahkan juga muncul laporan-laporan yang awalnya dianggap DBD ternyata COVID-19," ujarnya dalam tayangan program Hidup Sehat di tvOne, Rabu 10 Februari 2021.
Namun, dokter Irsan memberikan gambaran ringkas, di mana DBD biasanya ciri-ciri demamnya langsung mendadak tinggi. "Jadi, bisa aja pagi ini masih ke kantor, kemudian siang 40 derajat. Tinggi terus disertai linu-linu di badan. Itu biasanya ciri-ciri DBD," lanjut dia.
Irsan menambahkan, demam pada DBD relatif lebih singkat, yaitu berkisar antara 3-5 hari. Menurut Irsan, dia belum pernah menemukan kasus DBD yang demamnya berlangsung lebih dari 7 hari.
"Jadi, singkat sekali gejala DBD ini. Nah, COVID-19 bervariasi. Ada yang demamnya naik cepet, ada yang naiknya sedikit. Kalau kesan saya, naiknya demam pada COVID-19 gak sedrastis dan melonjak kaya DBD," kata dia.
Selain demam, gejala lain yang juga mirip antara DBD dengan virus corona adalah timbulnya rasa linu di tubuh.
"Sebagian besar infeksi virus, biasanya menghasilkan gejala linu-linu. Kalau ditanya ada beda gak linu DBD dengan COVID-19, susah. DBD sendiri memang bikin linu, COVID-19 juga bikin linu. Saya gak bisa kasih clue linu apa yang membedakan antara kedua ini," tutur dr. Irsan Hasan.