6 Gejala Kanker Lambung, Nomor Satu Sering Disalahartikan
- Freepik/katemangostar
VIVA – Penyakit kanker lambung tidak bisa dianggap sepele. Meski tidak banyak diderita, namun salah satu jenis penyakit kanker ini tergolong mematikan. Maka dari itu, kamu perlu waspada.Â
Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, menjelaskan, ada enam situasi yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker lambung. Apa saja?Â
Situasi pertama
Adanya nyeri abdomen yaitu nyeri perut atau abdomen yang awalnya terasa ringan, namun karena sibuk sehingga tidak diperhatikan. Gejala ini tidak hilang dengan makan, sehingga lama-kelamaan nyeri semakin berat sampai tak tertahankan.
"Gejala yang paling sering dari kanker lambung, yaitu antara 60 - 90 persen mirip sakit maag," ujar Prof Aru, saat webinar media yang digelar Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Rabu 10 Februari 2021.Â
Situasi kedua
Seseorang mulai sulit menelan makanan, dan ini terjadi bila tumor berlokasi di daerah kardia atas, maka akan terjadi penyempitan.Â
"Saat kondisi ini, makanan terasa 'tersangkut' di daerah dada, sehingga terpaksa minum air yang banyak. Namun kemudian, akan naik balik ke atas atau juga disebut dengan gastroesophageal reflux atau gerd," lanjut dia.Â
Situasi ketiga
Rasa mual dan muntah pada waktu makan. Hal ini terjadi bila tumor terletak dekat dengan jalan masuk ke usus halus atau pylorus. Hambatan lewatnya makanan akan mengirim sinyal ke otak bahwa makanan 'harus dikembalikan ke atas'.Â
Situasi keempat
Semakin merasa cepat kenyang dengan terisinya ruang lambung oleh tumor, sehingga semakin sedikit makanan yang masuk ke tubuh.Â
"Hal ini terjadi terutama pada kanker lambung jenis difus, di mana sel-sel tumor mengambil permukaan luas lambung, sehingga elastisitas lambung berkurang," kata dia.Â
Situasi kelima
Terjadi penurunan berat badan secara drastis, bisa karena sulitnya makanan turun atau karena muntah, serta makanan dan nutrisi akan berkurang.
Situasi keenam
Mulai terjadi perdarahan, di mana tumor atau kanker menembus lapisan dalam lambung. Bila perdarahan masih sedikit, tidak menampakkan adanya gejala.
"Namun pada perdarahan besar, berakibat pada hematemesis atas atau melena bawah dengan gejala anemia," tutur Prof. Aru Sudoyo.