Stroke Bisa Dicegah dengan Mengikuti Cara Ini

Anak muda
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Data Penelitian Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan pada 2014 menyebutkan 21,1 persen dari seluruh penyebab kematian disebabkan oleh stroke

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Adapun data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pada 2009 menyebutkan 65 persen pasien stroke mengalami kecacatan dari berbagai level, tidak hanya mereka yang tidak bisa berjalan, bergerak, tetapi juga gejala lain yang mengindikasikan seseorang terkena stroke.

Dokter spesialis syaraf dari Siloam Hospitals Ambon, dr. Enseline Nikijuluw, Sp.S., mengatakan, membangkitkan rasa gembira dan bahagia, merupakan cara efektif dan mudah yang dapat dilakukan.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

"Selalu membangkitkan rasa gembira guna relaksasi pada otot dan kerja saraf tepi," ujar dia, dalam webinar kesehatan yang digelar Manajemen Siloam Hospitals Ambon dengan tema Kenali Stroke Mitos versus Fakta, dikutip Sabtu 6 Januari 2021.

"Pada saat kita gembira atau merasa senang itu akan membuat keseimbangan hormon-hormon dan neurotransmiter otak. Maka akan memengaruhi kerja organ-organ di tubuh agar lebih aktif dan seimbang," kata dr Enseline.

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Dia menjelaskan, selain sejumlah faktor stroke yang umum dimiliki manusia lanjut usia, khususnya di Maluku. Dokter yang sehari-harinya berpraktik di Siloam Hospitals Ambon ini turut menjelaskan sejumlah fakta dan mitos.

Beberapa informasi yang tidak benar seputar penyakit stroke itu adalah stroke merupakan penyakit orangtua dan tidak bisa dicegah. Termasuk mitos yang menyatakan stroke adalah penyakit keturunan dan penyebab penyakit jantung. Sejumlah mitos itu harus diluruskan agar masyarakat mengetahui.

Dalam paparannya, Enseline menyebutkan, hampir 80 persen gejala penyakit stroke dapat dicegah melalui prilaku hidup sehat dan konsisten. Termasuk penyembuhan stroke apabila timbul gejala dini. 

"Dengan catatan, segera mendeteksi dini dan pengobatan teratur jika merasakan gejala dini akan penyakit stroke," ujar dia.

Disebutkan cara mudah mengenali gejala stroke, antara lain sulit menelan air minum, gerakan sebagian anggota tubuh melemah dan sakit kepala yang muncul tak diduga.

"Karenanya sangat diperlukan melakukan  pola hidup sehat sekaligus mengkonsumsi asupan gizi yang seimbang. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang tidak normal pada tubuh kita agar kita dapat mengatasi penyakit dengan pengobatan yang tepat," kata dr. Enseline.

Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian tertinggi di Indonesia pada 2014. Di tahun berikutnya 2015, adalah penyebab kematian tertinggi di dunia (Data Kemenkes). Saat ini terdapat 17 juta kasus Stroke, 6,5 juta kematian dan 26 juta penyintas.

Faktor risiko yang menyebabkan stroke pada umumnya karena darah tinggi, gula darah, diabetes, kolesterol, asam urat, obesitas dan kebiasaan merokok serta mengkonsumsi alkohol.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya