Perlukah Orang yang Sudah Terkena COVID-19 Divaksin?

Stan menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang

VIVA – Program vaksinasi di tanah air sudah mulai digelar sejak pertengahan Januari 2021. Program vaksinasi pada tahap pertama ini diketahui akan diprioritaskan untuk para tenaga medis.

Untuk program vaksinasi sendiri diketahui akan diberikan kepada masyarakat sesuai kriteria salah satu syarat penerima vaksin corona adalah tubuh harus dalam kondisi sehat.

Berbicara pemberian vaksin COVID-19 sendiri tidak sedikit asumsi yang berkembang di masyarakat bahwa orang yang sudah terkena virus dan dinyatakan sembuh tidak perlu divaksinasi. Lantas apa benar demikian?

Dalam program Hidup Sehat TvOne, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Imunologi, dr. Suzy Maria, Sp.Pd-KAI menjelaskan sebenarnya orang yang sudah pernah terkena COVID-19 dan sudah sembuh tetap perlu divaksin.

Sebab, menurut penjelasannya jika orang yang sudah pernah terkena COVID-19 baik itu tanpa gejala, atau sakit ringan, sedang sampai berat ketika pasien itu sembuh memang akan terbentuk kekebalan. Kekebalan yang didapatkannya itu cukup bertahan lama sekitar 8 bulan.

Akan tetapi ada sebagian kelompok orang yang bisa terinfeksi ulang. Maka dari itu seseorang yang sesudah infeksi dapat kekebalan tetap perlu kita bantu kekebalannya dengan vaksinasi

“Sudah ada laporannya sekitar 1,5 bulan sampai 5 bulan sesudahnya terinfeksi yang pertama ternyata dia terinfeksi lagi. Kita menganggap sesudah infeksi dapat kekebalan tetap perlu kita bantu kekebalannya dengan vaksinasi. Jadi bukannya mereka enggak perlu divaksin sama sekali,” kata dia, Jumat 5 Februari 2021.

Namun demikian, lantaran ketersediaan vaksin saat ini masih dalam jumlah yang terbatas. Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk memberikannya kepada orang memang belum terinfeksi COVID-19.

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19

“karena saat ini program vaksinasi kan suatu program di mana ketersediaan vaksin sementara ini terbatas. Jadi itu alasannya untuk sementara ini yang sudah sembuh dari COVID-19 ngalah dulu kasih kesempatan yang belum sakit,” ujar dia.

Lantas kapan waktu bagi seseorang yang pernah terpapar COVID-19 dan dinyatakan sembuh dapat mendapatkan vaksin? Mengingat ada beberapa kasus pasien COVID-19 yang kembali tertular COVID-19 (terinfeksi). Terkait hal itu, Suzy menjelaskan masyarakat perlu menunggu arahan presiden.

KPK Tahan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, Satu Orang Tidak Hadir

“Karena ini suatu program, maka kita ikut arahan dari pemerintah. Pemerintah saat ini sedang memprioritaskan pemberian vaksin kepada orang yang dianggap sangat rentan dan belum punya kekebalan sama sekali. Kalau nanti ketersediaan vaksin sudah mencukupi maka masyarakat kita akan tunggu instruksi pemerintah kapan mulai saatnya vaksinasi pada orang yang sudah kena COVID-19,” tutur dia.

Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun,

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Ilustrasi Kucing

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

Cara hemat merawat anabul dengan tepat! Temukan 10 tips cerdas untuk mengurangi biaya perawatan tanpa mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan mereka.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024