Pasangan Menikah Alami Gangguan Kesuburan 10-15 Persen
- Pixabay/Publicdoaminpictures
VIVA – Gangguan kesuburan merupakan sebuah kondisi ketika pasangan suami istri telah berhubungan intim secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi selama satu tahun namun selalu gagal untuk hamil. Dari data diketahui, gangguan kesuburan atau infertilitas di Indonesia terjadi sebesar 10 hingga 15 persen.
Infertilitas sendiri terbagi menjadi dua yakni infertilitas primer, yakni kondisi dimana pasangan belum pernah mendapatkan kehamilan sebelumnya. Selain itu ada juga infertilitas sekunder yang terjadi pada pasangan yang pernah memiliki anak sebelumnya, namun kesulitan untuk mendapatkan kehamilan berikutnya.
Seiring dengan kemajuan teknologi di dunia kedokteran, salah satu solusi penanganan penyebab infertilitas adalah program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).
"Bayi tabung salah satu terapi reproduksi memiliki peran penting untuk membantu pasangan mendapatkan keturunan. Bayi tabung metode yang mempertemukan sperma dan telur di luar tubuh manusia," kata spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, dalam virtual conference, Kamis 4 Februari 2021.
Dijelaskan oleh Yassin, dengan metode ini, sperma dan sel telur akan dipertemukan di luar tubuh manusia (dilakukan di laboratorium khusus). Sel telur yang telah dibuahi selanjutnya akan ditumbuhkan dan diobservasi dalam inkubator secara berkesinambungan. Selanjutnya, embrio atau hasil pertemuan sel telur dengan sperma akan ditanam ke dalam rongga rahim calon ibu agar terjadi kehamilan. Tingkat keberhasilan program bayi tabung dipengaruhi oleh usia calon ibu, cadangan sel telur, kualitas sperma, dan faktor penyebab infertilitas itu sendiri.
Yassin menjelaskan, di antara berbagai metode penanganan ketidaksuburan, bayi tabung memiliki angka keberhasilan tertinggi, yakni mencapai hingga 40 persen per siklus. Tingginya tingkat keberhasilan ini didukung oleh berbagai faktor, salah satunya usia calon ibu saat menjalani program. Keberhasilan program bayi tabung mencapai angka tertinggi jika calon ibu berusia di bawah 35 tahun.
"Semakin dini pasangan suami-istri dengan infertilitas melakukan pemeriksaan dan melakukan program reproduksi berbantu, maka semakin besar peluang keberhasilan untuk mendapatkan kehamilan. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan apabila Anda mengalami gangguan kesuburan,” ungkap dia.