Mengenal Insulin Shock, Penyebab Meninggalnya Suami Kartika Soekarno
- Pexels
VIVA – Karina Kartika Putri Soekarno, putri pertama Presiden Soekarno tengah dirundung duka. Suaminya, Fritz Frederik Seegers meninggal dunia pada Rabu tengah malam, 3 Februari 2021 di Bali.
Suami Kartika Putri Soekarno, Fritz Frederik diketahui meninggal dunia karena mengalami insulin shock dan cardiac arrest (henti jantung).
"Berita duka cita, Suami Kartika Sari Soekarno, Fritz Frederik Seegers meninggal di Bali karena Insulin Shock dan cardiac arrest. Innalillahi wainailaihi raaji'un," tulis pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan, Kamis, 4 Februari 2021.
Lantas, apa itu insulin shock dan cardiac arrest yang dialami oleh suami Kartika Putri Soekarno, Fritz Frederik Seegers? Berikut ini penjelasannya.
Dilansir dari laman Healthline, insulin shock terjadi ketika Anda memiliki terlalu banyak insulin dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan hipoglikemia, atau juga disebut gula darah rendah.
Syok insulin dapat terjadi jika seseorang mengabaikan hipoglikemia ringan, mengambil terlalu banyak insulin karena kesalahan, tidak makan sama sekali, melakukan olahraga berlebihan yang tidak biasa tanpa mengubah asupan karbohidratnya.
Dijelaskan juga bahwa insulin shock adalah keadaan darurat diabetes. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan koma diabetes, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
Insulin shock terjadi karena memiliki terlalu banyak insulin dalam darah Anda dapat menyebabkan terlalu sedikit glukosa. Jika gula darah Anda turun terlalu rendah, tubuh Anda tidak lagi memiliki cukup bahan bakar untuk menjalankan fungsi rutinnya. Dalam syok insulin, tubuh Anda menjadi sangat kekurangan bahan bakar sehingga mulai mati.
Jika Anda menderita diabetes dan menggunakan insulin untuk membantu mengontrol gula darah, Anda bisa mengalami kelebihan jumlah darah jika Anda menyuntikkan terlalu banyak insulin atau melewatkan makan setelah menyuntikkan insulin.
Di sisi lain, cardiac arrest atau henti jantung adalah detak jantung yang tiba-tiba berhenti. Hal ini terjadi karena gangguan listrik di jantung yang mengakibatkan pompa jantung terhenti. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh juga ikut terhenti. Kondisi ini dapat ditandai dengan hilangnya kesadaran dan napas yang berhenti.
Henti jantung adalah masalah kesehatan yang sangat serius. Institute of Medicine melaporkan bahwa setiap tahun, lebih dari setengah juta orang mengalami serangan jantung di Amerika Serikat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian atau kecacatan. Jika Anda atau seseorang yang bersama Anda mengalami gejala serangan jantung, segera dapatkan bantuan kesehatan darurat. Ini bisa berakibat fatal. Respons dan pengobatan segera bisa menyelamatkan nyawa.
Sejumlah faktor dapat menyebabkan henti jantung. Dua dari yang paling umum adalah fibrilasi ventrikel dan atrium.
Fibrilasi Ventrikel
Jantung Anda memiliki empat bilik. Dua ruang bawah adalah ventrikel. Pada fibrilasi ventrikel, ruang-ruang ini bergetar di luar kendali. Kondisi ini menyebabkan ritme jantung berubah secara dramatis. Ventrikel mulai memompa secara tidak efisien, yang sangat menurunkan jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh. Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah berhenti total. Hal ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Fibrilasi atrium
Jantung juga bisa berhenti berdetak secara efisien setelah aritmia di ruang atas. Kamar-kamar ini dikenal sebagai atrium. Fibrilasi atrium dimulai ketika simpul sinoatrial (SA) tidak mengirimkan impuls listrik yang benar. Node SA Anda terletak di atrium kanan. Ini mengatur seberapa cepat jantung memompa darah. Ketika impuls listrik masuk ke fibrilasi atrium, ventrikel tidak dapat memompa darah ke tubuh secara efisien.