Viral Wanita Cantik Berkumis dan Berjenggot, Ini 3 Penyebabnya
- Tangkapan layar konten TikTok
VIVA – Jagat maya tengah hangat membahas video viral seorang wanita yang memiliki kumis dan jenggot. Adalah Nisya Fadhilah yang menunjukkan wajah cantik beserta jenggot dan kumis yang menghias wajahnya. Ternyata ini penyebabnya.
Dalam video yang diunggah di akun TikTok @mssvante, Nisya menegaskan bahwa dirinya adalah perempuan tulen. Namun, ada kondisi kesehatan yang membuatnya kelebihan hormon tertentu sehingga memicu tumbuhnya bulu halus di sekitar wajahnya itu.
"Gue cewek, perempuan rambut panjang emang iya gue punya kumis punya jenggot. Kalau ditanya kenapa enggak cukur, kenapa enggak coba dilaser, udah, udah coba ke dokter buat cek kenapa kayak gini. Jadi gue kelebihan hormon dan dari kecil pun udah buluan jadi kayak bingung. Kebanyakan hormon androgennya jadi kebanyakan hormon lakinya gitu tapi enggak kenapa-kenapa ya udah emang kumisan dan jenggotan," jelasnya dalam video singkat itu.
Dikutip dari laman The Healthline, rambut yang tumbuh berlebihan atau tidak diinginkan pada tubuh dan wajah wanita adalah hasil dari kondisi yang disebut hirsutisme. Menurut Indian Journal of Dermatology Trusted Source, hirsutisme mempengaruhi antara 5 dan 10 persen wanita, di mana kondisi ini cenderung menurun dari keluarga.
Semua wanita memiliki rambut wajah dan tubuh, tetapi rambut biasanya sangat halus dan berwarna cerah. Perbedaan utama antara rambut khas pada tubuh dan wajah wanita (sering disebut "bulu halus persik") dan rambut yang disebabkan oleh hirsutisme adalah teksturnya. Rambut yang berlebihan atau tidak diinginkan yang tumbuh di wajah, lengan, punggung, atau dada wanita biasanya kasar dan gelap. Pola pertumbuhan hirsutisme pada wanita dikaitkan dengan virilisasi. Wanita dengan kondisi ini memiliki karakteristik yang umumnya dikaitkan dengan hormon pria.
Pemicu utamanya adalah kadar androgen yang lebih tinggi dari normal, termasuk testosteron. Kondisi medis tertentu dapat menyebabkan wanita menghasilkan terlalu banyak androgen. Hal ini dapat menyebabkan tumbuhnya pola rambut pria dan karakteristik pria lainnya, seperti suara yang dalam. Berikut penyebab ketidakseimbangan hormon tersebut.
Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah salah satu penyebab umum hirsutisme. Ini menyumbang tiga dari setiap empat kasus hirsutisme, menurut Dokter Keluarga Amerika. Kista jinak yang terbentuk di ovarium dapat memengaruhi produksi hormon, menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur dan penurunan kesuburan.
Kantor Kesehatan Wanita menyatakan bahwa wanita dengan PCOS sering kali memiliki jerawat sedang hingga parah dan cenderung kelebihan berat badan. Gejala tambahan dapat meliputi kelelahan, perubahan mood, infertilitas, nyeri panggul, sakit kepala, hingga masalah tidur.
Gangguan kelenjar adrenal
Bentuk lain dari ketidakseimbangan hormonal yang menyebabkan pertumbuhan rambut berlebihan termasuk gangguan kelenjar adrenal antara lain kanker adrenal, tumor adrenal, dan hiperplasia adrenal kongenital.
Penyakit Cushing
Kelenjar adrenal, yang terletak tepat di atas ginjal Anda, bertanggung jawab untuk produksi hormon. Orang dengan hiperplasia adrenal kongenital dilahirkan tanpa enzim yang diperlukan untuk produksi hormon. Mereka yang menderita penyakit Cushing memiliki tingkat kortisol yang lebih tinggi dari biasanya. Kortisol terkadang disebut sebagai "hormon stres". Semua kondisi ini dapat memengaruhi cara tubuh Anda memproduksi androgen.