Hati-hati Salah Diet Bisa Sebabkan Radang Usus

Sakit perut
Sumber :
  • Pixabay

VIVA –  Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit inflamasi kronis saluran cerna yang terjadi akibat kombinasi kerentanan genetik, paparan lingkungan, dan disregulasi respons imun terhadap microbiota usus.

Panduan 90 Hari Menuju Berat Badan Ideal dan Tubuh Bugar

Pada dasarnya, IBD terbagi menjadi 2 tipe, yaitu Ulcerative Colitis (UC) dan Crohn’s Disease. Kini terdapat juga tipe yang lain dari IBD, yaitu Colitis Indeterminate (Unclassified).

Pada Ulcerative Colitis (UC), terjadi peradangan dan luka di sepanjang lapisan superfisial usus besar dan rectum, sehingga sering merasa nyeri di bagian kiri bawah perut.

Diet Intermittent Fasting Gagal, Kok Bisa? 8 Hal Ini Ternyata Jadi Biang Keroknya

Sedangkan pada Crohn’s Disease (CD), terjadi peradangan hingga lapisan saluran pencernaan yang lebih dalam, sehingga sering merasa nyeri di bagian kanan bawah perut namun pendarahan dari rektum cenderung lebih jarang.

Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RSCM-FKUI, Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah, Sp.PD-KGEH, menjelaskan, gejala penyakit radang usus berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan peradangan dan lokasi terjadinya peradangan.

Jam Terbaik Puasa Intermiten, Lebih Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Kontrol Gula Darah

Namun pada UC dan CD, keduanya memiliki tanda dan gejala umum yang perlu diwaspadai seperti diare, kelelahan, sakit perut dan kram, nafsu makan berkurang, darah pada feses, dan penurunan berat badan.

“Pada dasarnya, penyebab IBD belum diketahui jelas. IBD ini tentu disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh. Namun, kesalahan pada diet dan tingkat stres berlebih juga bisa memicu terjadinya IBD. Faktor keturunan juga berperan dalam IBD meskipun angka penderitanya sangat sedikit,” jelasnya.

Dalam perkembangannya, IBD yang dibiarkan bisa memperparah kondisi pasien akibat komplikasi yang ditimbulkan. Pada UC, penderitanya bisa mengalami toxic megalocon (pembengkakan usus besar yang beracun), perforated colon (lubang pada usus besar), dehidrasi berat dan meningkatkan risiko Kanker Usus Besar.

Pada CD, penderitanya bisa mengalami bowel obstruction, malnutrisi, fistulas, dan anal fissure (robekan pada jaringan anus ). Jika kedua jenis IBD ini dibiarkan, keduanya bisa menciptakan komplikasi seperti: penggumpalan darah, radang kulit, mata, dan sendi, serta komplikasi lainnya.

Mengukur berat badan dengan lingkar pinggang.

Mengenal No Sugar Challenge, Cara Seru Kurangi Asupan Gula Sekaligus Menurunkan Berat Badan

Jika ada yang namanya No Buy Challenge untuk kondisi finansial yang lebih sehat, Anda juga bisa mencoba tren seru lainnya, yakni No Sugar Challenge. Apa itu?

img_title
VIVA.co.id
13 Januari 2025