5 Tanda COVID-19 Sudah Menyebar ke Jantung
- Freepik/Harryarts
VIVA – Lebih dari sekadar penyakit pernapasan, infeksi virus corona atau COVID-19 juga berdampak pada beberapa organ tubuh lain. Salah satunya adalah jantung.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh JAMA Internal Medicine, hampir 78 persen pasien COVID-19 berusia muda dan sehat, meski telah sembuh, mereka terus-menerus menderita gejala komplikasi dan kerusakan jantung.
Faktanya, orang-orang yang memiliki gangguan pada jantung, jika terkena COVID-19 maka dapat meningkatkan risiko kematian. Sebuah studi yang dilakukan oleh China CDC Weekly menemukan, 22 persen pasien yang meninggal akibat COVID-19 juga menderita masalah jantung.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui gejala awal dari masalah ini. Berikut 5 tanda yang mengindikasi bahwa COVID-19 telah menyebar ke jantung, dilansir Times of India, Minggu, 17 Januari 2021.
1. Kelelahan kronis
Kelelahan akut dan nyeri dada sering dilaporkan sebagai gejala pasien yang didiagnosis dengan kerusakan jantung setelah COVID-19. Ketika jantung bekerja ekstra untuk mengatur aliran darah, hal ini sangat melelahkan, hingga membuat pasiennya mengalami detak jantung yang cepat dan tidak teratur.
Gejala ini merupakan tanda peringatan awal dari masalah jantung. Jadi, jika kamu menderita kelelahan kronis dan mengalami detak jantung yang tidak menentu, segera konsultasikan ke dokter.
2. Peradangan jantung
Peradangan jantung atau miokarditis dapat terjadi karena serangan langsung virus di jantung, atau karena badai sitokin, yang dapat membuat tubuh menyerang sel-sel sehat.
Dengan peradangan jantung dan masalah terkait lainnya, otot jantung akan melemah, yang menyebabkan organ ini membesar dan mengganggu aliran darah.
3. Saturasi oksigen
Hipoksia, disorientasi, kebingungan, bibir atau wajah membiru, juga bisa menjadi sinyal gangguan jantung. Gangguan apapun pada aliran darah dapat menyebabkan penggumpalan, meningkatkan peradangan, dan mempersulit jantung untuk melakukan tugasnya.
Aritmia, mengalami kebingungan, sulit bicara, dan keringat berlebih, juga menjadi tanda-tanda gagal jantung yang perlu mendapat perhatian.
4. Nyeri dada
Nyeri dada juga dianggap sebagai salah satu tanda pertama serangan jantung. Hal ini bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan terasa seperti ada rasa sakit yang menarik di sekitar dada serta leher.
Dalam beberapa kasus, nyeri dada ekstrem dan berdenyut serta denyut jantung yang berfluktuasi juga dapat menyebabkan penderitanya pingsan.
5. Kemungkinan menderita POTS
Beberapa peneliti percaya bahwa pasien COVID-19, terutama yang kerap melakukan perjalanan jauh, juga dapat menghadapi kondisi POTS, yaitu sindrom takikardia ortostatik postural, yang dapat merusak sistem saraf, menyebabkan ketidakseimbangan detak jantung, dan tingkat tekanan darah yang tidak biasa.
Takikardia juga kerap ditandai dengan beberapa gejala, seperti pusing, sirkulasi darah menurun, menyebabkan jantung berdebar-debar, dan kekebalan tubuh terganggu, yang semuanya dianggap sebagai tanda awal gangguan jantung.
Kondisi ini dapat memengaruhi seseorang yang telah sembuh dari infeksi COVID-19, maupun yang masih aktif melawan infeksi, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan masalah jantung di kemudian hari.
Seperti diketahui, saat ini jumlah kasus COVID-19 masih tinggi. Untuk itu selalu patuhi protokol kesehatan dan jangan lupa lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.
#satgascovid19
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu