Meski Sembuh, Penyintas COVID-19 Masih Bisa Tularkan Virus
- Pixabay
VIVA – Seseorang yang pernah terinfeksi COVID-19 kemungkinan besar memiliki imunitas setidaknya selama lima bulan. Tapi, ada bukti bahwa orang yang memiliki antibodi itu masih membawa dan menyebarkan virus, demikian menurut hasil temuan studi di Inggris.
Dilansir laman Times of India, temuan terdahulu yang didapat Public Health England menunjukkan bahwa infeksi ulang pada orang-orang yang memiliki anntibodi COVID-19 dari infeksi lalu sangat jarang, hanya 44 kasus ditemukan di antara 6.614 orang yang terinfeksi.
Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa temuan ini mengindikasikan bahwa orang-orang yang terkena virus tersebut pada gelombang pertama di awal 2020 kini bisa menjadi rentan terkena infeksi lagi.
Studi itu juga memberi peringatan bahwa orang-orang yang mendapat imunitas karena terinfeksi bisa saja masih membawa virus SARS-CoV-2 dalam hidung dan tenggorokan mereka, dan bisa menyebarkannya tanpa disadari.
"Kami kini tahu bahwa kebanyakan mereka yang sudah pernah terinfeksi virus dan mengembangkan antibodi, terlindungi dari infeksi ulang, tapi ini bukan total dan kami belum mengetahui berapa lama perlindungan itu bertahan," ujar Susan Hopkins, penasihat medis senior di PHE dan rekan peneliti yang temuannya dipublikasikan Kamis lalu.
Hopkins melanjutkan, ini artinya meskipun kamu yakin kamu sudah pernah menderita COVID-19 dan terlindungi, kamu bisa yakin kemungkinan kecil akan terkena infeksi yang parah.
"Tapi, masih ada risiko kamu bisa terinfeksi dan menyebarkannya ke orang lain," kata dia.
Studi ini tidak menyebutkan apapun mengenai antibodi dan respons imun lainnya terhadap vaksin yang sedang diedarkan kepada orang-orang yang sudah pernah terinfeksi.
Studi ini melibarkan puluhan ribu pekerja medis di Inggris yang dites secara rutin sejak Juni untuk infeksi COVID-19 baru, begitu juga keberadaan antibodi.
Sebanyak 44 orang yang terinfeksi ulang di antara 6.614 orang mengindikasikan bahwa 83 persen orang terlindungi dari infeksi ulang.
Meski demikian, masih sangat penting bagi orang-orang untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, meski mereka sebelumnya pernah terinfeksi COVID-19.