Satgas COVID-19 Tegaskan Acara TV Harus Terapkan Jaga Jarak
- BNPB
VIVA – Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo merasa terganggu dengan banyaknya acara di televisi yang melibatkan para artis. Menurutnya, acara-acara tersebut tak menerapkan protokol kesehatan dan hanya bermodalkan face shield untuk mencegah penularan virus corona atau SARS-CoV-2 tersebut.
Untuk diketahui, kasus COVID-19 meningkat tajam beberapa hari belakangan, bahkan kini mencapai 11 ribu terkonfirmasi positif. Doni menegaskan bahwa seluruh pihak berkewajiban untuk mencegah penularan COVID-19, termasuk stasiun televisi.
Dalam acara virtual bertajuk "Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan pada Lembaga Penyiaran", Doni meminta agar stasiun televisi mau mengubah acaranya dengan menerapkan protokol kesehatan 3M lebih ketat. Terlebih, Doni meyakini, para artis yang tampil di layar kaca membawa pengaruh besar akan sikap masyarakat terhadap penyakit ini.
"Saya enggak minta lama-lama, paling enggak dua sampai tiga minggu saja kita ubah total penampilan kita di TV, terutama acara reality show yang melibatkan artis-artis idola masyarakat kita," pungkas Doni, Rabu 13 Januari 2021.
Lebih lanjut, Doni menjelaskan, sikap para artis dalam bersosialisasi tanpa menerapkan 3M akan turut ditiru oleh masyarakat yang melihatnya. Secara tegas, Doni memohon agar para penyelenggara stasiun televisi bisa kembali fokus dalam mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan yang diselipkan selama acara berlangsung.
"Saya memohon dengan sangat seluruh penyelenggara, seluruh pimpinan media terutama TV yang mana 63 persen keberhasilan kita sosialisasi itu ada di media. Dan itu sejak bulan Maret setelah ada data survei 63 persen keberhasilan sosialisasi, edukasi ada di media," sambung Doni.
Sejalan dengan itu, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) Prof dr Meiwita Paulina Budiharsana, MPA, PhD, memberikan salah satu saran terkait perubahan tersebut. Menurutnya, menjaga jarak selama acara televisi berlangsung adalah sebuah keharusan yang perlu dijalankan para tokoh publik.
Sebab, memakai masker tanpa adanya jarak yang cukup, hanya akan menurunkan risiko penularan sebesar 45 persen. Apalagi, hanya dengan memakai face shield. Sementara para artis yang menghibur kerap berteriak dan bernyanyi, tentu penularan COVID-19 semakin rentan.
Menurutnya, perlu ada tanda garis sepanjang 1 meter atau tanda silang yang ditempel di lantai sebagai pengingat bahwa batas tersebut tak boleh dilanggar.
"Saat ini belum ada tanda di lantai minimal menjaga jarak 1 meter. Karena mereka berteriak dan bernyanyi. Tanda itu memastikan bahwa mereka berdiri di tempat seharusnya, karena itu bisa menurunkan risiko 85 persen," paparnya.
Prof Meiwita juga mengapresiasi stasiun televisi yang mulai menerapkan lokasi syuting di tempat terbuka sebagai cara pencegahan COVID-19. Terbukti, berada di dalam ruangan studio syuting dalam waktu lama, akan menambah risiko penularan.
"Jadi tidak menyebabkan udara menetap. Membuat droplet mengambang di udara, kering dan bertahan hingga 3 jam," imbuhnya.
Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun,
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu