Varian Baru COVID-19 Jepang Bikin Geger
- Freepik/Harryarts
VIVA – Pekan lalu, Jepang mengkonfirmasi adanya temuan varian baru virus corona di Jepang. Varian baru COVID-19 di Jepang ini terdeteksi pada empat orang pelancong dari negara bagian Amazonas Brasil.Â
Empat pelancong tersebut diketahui mendarat di Bandara Haneda Tokyo pada 2 Januari 2021 dan dinyatakan positif setelah menghabiskan waktu di bandara dalam karantina, kata Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan.Â
Kepala Institut Nasional Penyakit Menular, Takaji Wakita, mengatakan varian virus corona yang terdeteksi pada empat pelancong tersebut berbeda dari yang sudah menyebar di Inggris dan Afrika Selatan, lapor Kyodo News yang dikutip dari laman DW.com.Â
Kementerian Kesehatan Jepang juga melaporkan bahwa saat ini tidak ada bukti bahwa jenis baru itu lebih menular. Dari keempatnya, seorang pria berusia 40-an telah dirawat di rumah sakit setelah kesulitan bernafas.Â
Sedangkan, seorang wanita berusia 30-an mengeluh sakit tenggorokan dan sakit kepala, kemudian seorang remaja pria mengalami demam.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan telah diberi tahu oleh otoritas Jepang bahwa varian baru tersebut memiliki 12 mutasi, salah satunya juga ada pada varian yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan keadaan darurat selama sebulan untuk Tokyo dan prefektur Chiba, Kanagawa dan Saitama, yang mulai berlaku pada hari Jumat. Dengan adanya kasus ini Jepang yang dijadwalkan menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade musim panas ini, terpaksa menunda Olimpiade setahun karena pandemi.
Seperti diketahui, saat ini kasus corona masih tinggi. Untuk itu patuhi selalu protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Menggunakan Sabun
#ingatpesanibu
#pakaimasker
#jagajarak
#satgascovid19
#cucitanganpakaisabun
China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?
Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.
