Pakar Sebut Vaksinasi Tidak Ciptakan Herd Imunity Secara Cepat

Ilustrasi Vaksin COVID-19 oleh Daniel Schludi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Vaksinasi atau imunisasi menjadi salah satu cara pembentukan kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit infeksi, termasuk infeksi COVID-19 yang melanda dunia selama setahun belakangan ini. 

Kasus KLB Meningkat di Kalangan Anak Sekolah, IDAI Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

Vaksinasi akan membuat tubuh seseorang mengenali bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu, sehingga bila terpapar bakteri atau virus tersebut menjadi lebih kebal. Vaksinasi bertujuan mencegah penularan maupun keparahan suatu penyakit.

Maka tidak heran sejumlah negara di dunia berlomba menciptakan vaksin untuk mengatasi pandemi COVID-19. 

Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

Namun ketua Jaringan Siaga dan Respons Wabah Organisasi Kesehatan Dunia, Profesor Dale Fisher, menyebut peluncuran vaksin virus corona di sejumlah negara tidak akan memberikan kekebalan kelompok (herd imunity) dari pandemi global tahun ini. 

"Kita tidak akan kembali normal dengan cepat. Kami tahu kami perlu mendapatkan kekebalan kelompok dan kami membutuhkannya di sebagian besar negara, jadi kami tidak akan melihatnya di tahun 2021," kata Prof Fisher, pada konferensi Reuters Next yang dikutip dari laman Asiaone.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Meski demikian, Fisher mengungkap mungkin ada beberapa negara yang mencapai kekebalan kelompok. Tapi itu tidak akan menciptakan 'normal' terutama dalam hal kontrol perbatasan.

"Itu adalah skenario kasus terbaik berdasarkan pengetahuan saat ini tentang vaksin yang diluncurkan," kata Prof Fisher.

Kekebalan kelompok berarti cukup banyak orang dalam suatu populasi yang memiliki kekebalan untuk secara efektif menghentikan penyebaran penyakit.

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan ketergantungan berlebihan yang berbahaya pada vaksin oleh beberapa pemerintah berarti kekebalan kelompok tidak akan tercapai dalam waktu dekat.

"Pengawasan seperti pengujian, komunikasi, untuk mendidik masyarakat untuk mempraktikkan perilaku berisiko rendah, juga penting karena vaksin itu sendiri membutuhkan waktu untuk mencakup sebagian besar orang yang membutuhkannya," kata Pandu.

Untuk diketahui, meski pemerintah Indonesia akan memulai program vaksinasi COVID-19 dalam waktu dekat. Bukan berarti masyarakat bisa abai akan virus corona yang masih ada hingga saat ini. Maka dari itu penting untuk terus menerapkan protokol kesehatan 3 M, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak dan Menjauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan dengan sabun dan Air untuk memutus penularan COVID-19 di masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya