Raffi Ahmad, BCL akan Dapat Vaksin Corona Pertama, Benarkah?
- Times of India
VIVA – Pertengahan Januari ini pemerintah akan melakukan program vaksinasi COVID-19. Program vaksinasi COVID-19 pada tahap awal ini diketahui akan disasar pada kelompok tenaga kesehatan. Selain itu, presiden Joko Widodo juga diketahui akan menjadi orang pertama yang akan mendapatkan vaksin tersebut.
Namun beberapa hari lalu tersebar info slide terkait jadwal penyuntikan perdana vaksin COVID-19 yang akan dilakukan pada 13 hingga 15 Januari 2021. Dalam slide tersebut juga disebutkan beberapa publik figur seperti Raffi Ahmad, Bunga Citra Lestari, dr. Tirta hingga news anchor Najwa Shihab masuk dalam daftar kelompok kedua penerima vaksin perdana pada 13 Januari 2020.
Pada 13 Januari, penyuntikan vaksin akan ditujukan untuk tiga kelompok, yaitu:
Kelompok 1, terdiri dari para pejabat publik: Presiden Joko Widodo, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menlu Retno Marsudi, Mendikbud Nadiem Makarim, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis, Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo, dan Kepala BPOM Penny Lukito.
Kelompok 2, para pengurus asosiasi profesi dan key opinion leader kesehatan yang meliputi: Ketua IDI Daeng M Fakih, Ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, ahli vaksin milenial Dirgayuza Rambe, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Commad Center Agus Syamsuddin, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Muhammad Makky Zamzami, Najwa Shihab, dr Tirta, Bunga Citra Lestari, dan Raffi Ahmad.
Kelompok 3 adalah tokoh agama yaitu Ketua PBNU Marsudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das'ad Latief, perwakilan organisasi Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Lalu bagaimana tanggapan dari pihak Kementerian Kesehatan? Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi angkat bicara terakit info yang menyebut sejumlah nama seperti pejabat, tokoh dan infulencer seperti Raffi Ahmad, Bunga Citra Lestari, dr. Tirta hingga news anchor Najwa Shihab.
Dijelaskan Nadia bahwa informasi tersebut bukan resmi dari Kementerian Kesehatan dan tidak dapat dijadikan rujukan.
“Slidenya bukan rilis resmi Kemenkes yaa dan Informasi tersebut tidak dapat dijadikan rujukan karena hingga saat ini, pelaksanaan dan tokoh-tokoh yg akan mengikuti vaksinasi COVID-19 perdana,” kata dia kepada VIVA melalui pesan singkatnya, Jumat 8 Januari 2021.
Nadia melanjutkan hingga saat ini pihaknya masih menunggu keluarnya izin emergency use autorized dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Sabar masih dalam tahap pembahasan dan kita masih menunggu keluarnya EUA ya,” ujar dia.
Nadia juga meminta untuk semua pihak tidak merujuk pada data tersebut dan menyebarluaskannya, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
“Kami tentunya meminta semua pihak untuk tidak merujuk dan menyebarluaskan informasi tersebut, serta menunggu informasi resmi tentang pelaksanaan vaksinasi COVID-19,” tutur Nadia.