Niat Sembuhkan COVID-19, Pria Nyaris Tewas Terlalu Banyak Minum
- Pexels/Lisa Fotios
VIVA – Meningkatnya jumlah kasus virus corona atau COVID-19, memaksa banyak orang mengambil langkah drastis untuk melindungi diri dari virus yang sangat menular tersebut.
Dari mulai bahan herbal hingga mengonsumsi makanan peningkat imunitas, tak sedikit yang mencoba pengobatan rumahan untuk mengurangi risiko infeksi. Tetapi nampaknya, beberapa dari mereka bertindak terlalu jauh bahkan hingga mempertaruhkan nyawa.
Hal yang sama terjadi pada seorang pria yang minum terlalu banyak air untuk menyembuhkan gejala COVID-19, namun berujung dengan dirawat di rumah sakit.
Dilansir Times of India, Luke Williamson, pria 34 tahun yang tinggal di Patchway, Bristol, Inggris, direkomendasikan oleh dokter untuk minum 2 liter air setiap hari setelah diduga menderita COVID-19.
Tetapi, Williamson melangkah terlalu jauh dan hanya mengandalkan asupan air dari yang direkomendasikan. Bermaksud ingin menghilangkan gejala virus corona dengan cepat, dia mulai mengonsumsi 5 liter air setiap hari, hingga akhirnya pingsan di kamar mandi dan dirawat di ICU.
Para dokter mengonfirmasikan bahwa konsumsi air berlebihan malah dapat menyebabkan keracunan air, yang menyebabkan pembengkakan otak pada Luke. Beruntung, dia hanya dirawat di ICU selama 2-3 hari, kemudian diperbolehkan pulang.
Meskipun kita membutuhkan air untuk menjaga kesehatan, namun asupan berlebih juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Lalu, berapa banyak jumlah air yang dikategorikan berlebihan?
Jawabannya tergantung pada beberapa faktor, seperti kondisi kesehatan dan usia. Jika kamu terlalu banyak minum air, ginjal akan mengeluarkan kelebihannya. Namun, organ dalam kita pun memiliki keterbatasan. Ginjal hanya dapat mengeluarkan sekitar 1 liter per jam.
Jadi, kecepatan kamu meminum air juga berperan penting. Jika kamu minum terlalu banyak dalam durasi yang cepat, ginjal akan terbebani dan tidak akan dapat menjalankan tugasnya. Meminum 3-4 liter air dalam waktu singkat, dapat dengan mudah menyebabkan hiponatremia, suatu kondisi di mana konsentrasi natrium dalam tubuh menurun.
National Academy of Medicine pada 2004 merekomendasikan, wanita berusia 19-30 untuk mengonsumsi sekitar 2,7 liter air per hari, sedangkan pria dengan usia yang sama sekitar 3,7 liter per hari.
Selain menyebabkan hiponatremia, kasus terburuk jika mengonsumsi terlalu banyak air adalah menderita keracunan air. Tubuh kita membutuhkan sejumlah elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, dan magnesium dalam aliran darah, untuk menjaga otot berkontraksi, fungsi sistem saraf, dan kadar asam basa tubuh tetap terkendali.
Asupan air yang berlebihan bisa menyebabkan ketidakseimbangan rasio elektrolit dalam tubuh. Tingkat natrium yang rendah dalam tubuh, dapat menyebabkan hiponatremia, dengan gejala meliputi, kelelahan, lemah, jalan tidak stabil, mudah tersinggung, bingung dan kejang.
Dalam kasus terburuk, bahkan dapat menyebabkan keracunan air. Dalam kondisi ini, kadar natrium dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Tanpa natrium untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam sel, otak bisa membengkak. Bergantung pada tingkat komplikasinya, keracunan air dapat menyebabkan koma bahkan kematian.
Maka dari itu, kamu harus berusaha menjaga keseimbangan dan tidak boleh minum lebih dari 3,5 liter air dalam sehari. Orang yang memiliki masalah dengan ginjal, harus lebih berhati-hati dengan hal ini.