Menkes Soroti Kurangnya Jumlah Perawat Jika Kasus COVID-19 Melonjak

Budi Gunadi Sadikin (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 tahun ini terasa berbeda karena pandemi COVID-19. Kekhawatiran akan meningkatnya kasus positif virus corona pun terasa.

Indonesia Pushes for Increased Local Drug Production

Sebab, berkaca pada libur panjang pada Idul Fitri lalu, kasus kumulatif harian dan mingguan naik sebesar 69-93 persen. Dengan gambaran tersebut, Kementerian Kesehatan pun melakukan sejumlah antisipasi lonjakan kasus positif cCOVID-19. Salah satunya dengan melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Jumat, 25 Desember 2020.

"Setiap adanya libur panjang peningkatan kasus positif COVID-19 mengalami peningkatan kasus sekitar 20 hingga 40 persen. Saya ingin memastikan bahwa RSCM sebagai salah satu rujukan terbesar di Jakarta, ranjangnya siap, ICU siap, perawat dan dokter siap, alat pelindung diri siap dan obat-obatan siap," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam virtual conference.

Penanganan TBC Masuk Program Quick Win Presiden Prabowo, Menkes Getol Deteksi Pengobatan Pasien

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi lonjakan di liburan Nataru tahun ini, yang penting dilakukan RSCM adalah menambah jumlah ranjang, baik biasa dan ICU.

"Kebetulan di RSCM ini tempatnya ada, tinggal kita tambah bed dan ICU-nya. Ada potensinya 100 bed tambahan," kata dia.

Begini Cara Menkes Transformasi Total Sistem Kesehatan Indonesia!

Namun, Budi mengatakan, yang juga menjadi isu kritikal di tengah pandemi COVID-19 saat ini adalah jumlah tenaga perawat.

"Caranya segera alokasikan perawat, karena jumlah dokter, alkes, ruangan cukup. Bisa tambah 100. Tapi kita butuh perawat. Dengan menambah jumlah bed, nanti teknis lebih mudah," kata dia.

Selain itu Budi juga sudah melakukan koordinasi dengan organisasi profesi terkait dengan hal ini, termasuk dengan jajaran di tingkat pemerintah daerah. Mengingat, kata dia, pandemi ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Kementerian Kesehatan.

"Pandemi ini masalah besar, tidak bisa selesaikan sendiri. Harus bersama. Tidak mungkin Kemenkes secara eksklusif mengeluarkan ide, tapi harus inklusi dengan organisasi profesi, gubernur pemerintah, bersama-sama," jelas dia.

Di sisi lain, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi, salah satunya dengan salah satu direktur rumah sakit RSCM untuk membentuk model-model relawan perawat.

"Maka akan kehilatan kebutuhannya akan cepat terpenuhi, jadi masalah teknis kita hadapi penting," kata dia.

Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Ilustrasi dokter. (Unsplash.com/Hush Naidoo Jade Photography)

Ministry Prioritizes Oncology Education Abroad for Future Medical Excellence

The Indonesian government will send 100 doctors abroad annually for further study to increase the number of oncology specialists who can provide better cancer treatment..

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024