Varian Baru Corona di Inggris Menimbulkan Risiko Besar Pada Anak

Anak-anak.
Sumber :
  • Asiaone

VIVA – Inggris baru saja menyelenggarakan vaksinasi untuk menekan penyebaran COVID-19. Di tengah masa vaksinasi itu ditemukan adanya jenis baru virus COVID-19.

Menlu Inggris Blak-blakan Sebut Israel sebagai Kekuatan Penjajah

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan setidaknya 60 otoritas lokal yang berbeda di Inggris telah mencatat infeksi virus korona yang disebabkan oleh varian baru ini pada beberapa pekan lalu.

“Saat ini kami telah mengidentifikasi lebih dari 1.000 kasus dengan varian ini terutama di Inggris Selatan meskipun kasus telah diidentifikasi di hampir 60 wilayah otoritas lokal yang berbeda," kata Matt seperti dilansir dari Times of India.

Pengadilan Domestik Akan Tentukan Sikap Inggris atas Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Tidak hanya itu, yang terbaru dilaporkan varian baru virus ini juga menimbulkan risiko besar bagi anak-anak, yang sebelumnya dianggap kurang rentan terhadap infeksi virus corona.

Menurut para ilmuwan Inggris, varian baru, yang dinamai VUI 202012/01, termasuk mutasi genetik pada protein spike yang dapat menjadi penyebab penyebaran virus secara cepat dan mudah di antara manusia. Artinya, varian yang telah diidentifikasi di tenggara Inggris memiliki 17 mutasi yang memengaruhi bentuk virus, termasuk protein lonjakan yang memberi nama keluarga virus corona.

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Menurut seorang profesor di New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) dan spesialis virologi di Imperial College of London, Wendy Barclay, mutasi telah mempermudah virus untuk memasuki sel manusia dengan lebih mudah oleh karena itu, anak-anak  lebih rentan terinfeksi dan sama rentannya terhadap virus ini saat dewasa.

"Oleh karena itu, anak-anak sama-sama rentannya terhadap virus ini seperti orang dewasa. Karena itu dengan pola pencampuran mereka, Anda akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi," kata dia. 

Sementara varian baru memfasilitasi penyebaran virus hingga 50% hingga 70%, analisis awal mengisyaratkan virus jenis baru ini memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menginfeksi anak-anak, menurut para ilmuwan.

Menurut  seorang profesor dan ahli epidemiologi penyakit menular di Imperial College London dan juga anggota New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG), Neil Ferguson, yang telah mencoba mengidentifikasi sumber masalahnya, menunjukkan virus jenis baru itu memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menginfeksi anak-anak. 

"Kami belum menetapkan kausalitas apapun tentang itu, tetapi kami dapat melihatnya di data. Kami perlu mengumpulkan lebih banyak data untuk melihat bagaimana perilakunya di masa mendatang," kata Neil. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya