Tes Antigen Jadi Syarat Bepergian, Seberapa Akurat Deteksi COVID-19?

Bandara Soetta Siapkan Layanan Rapid Test Antigen
Sumber :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

VIVA – Rapid test antigen kini ditetapkan menjadi syarat utama dalam melakukan perjalanan keluar kota dalam mencegah penularan COVID-19. Namun, jenis tes ini sendiri masih belum terlalu familiar di telinga masyarakat secara luas.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Untuk mendeteksi COVID-19, terdapat tiga jenis tes yang bisa digunakan dengan tingkat keakuratan yang berbeda, antara lain tes molekuler, tes antigen, dan tes antibodi. Untuk tes antigen sendiri, keakuratannya cukup tinggi meski tidak sebaik tes molekuler. Berikut fakta yang ada dikutip dari laman Harvard.

Cara mendeteksi

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Untuk melakukan rapid tes antigen ini, hampir mirip dengan tes molekuler yang menggunakan swab atau usap. Biasanya area yang diusap yakni hidung atau tenggorokan. Di mana Anda bisa mendapatkan tes ini? Di rumah sakit, kantor medis, atau di rumah. FDA baru-baru ini memberikan izin edar darurat untuk tes antigen rumah yang tidak memerlukan resep.

Berapa lama hasilnya?

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi fragmen protein (antigen) dari virus. Saat virus mulai menempel, akan mengeluarkan protein, sehingga bisa terdeteksi melalui swab tersebut. Teknologi yang digunakan mirip dengan tes kehamilan atau tes strep cepat, dengan hasil yang tersedia dalam beberapa menit. Dengan begitu, hasilnya bisa didapatkan tanpa perlu menunggu cukup lama.

Akurasi

Hasil negatif palsu cenderung lebih sering terjadi dengan uji antigen dibandingkan dengan uji molekuler. Inilah mengapa tes antigen tidak disukai oleh FDA sebagai tes tunggal untuk infeksi aktif.

Karena pengujian antigen lebih cepat, lebih murah, dan memerlukan teknologi yang tidak terlalu rumit untuk dilakukan daripada pengujian molekuler, beberapa ahli merekomendasikan pengujian antigen berulang sebagai strategi yang masuk akal. Seperti pada uji molekuler, tingkat positif palsu dari pengujian antigen harus mendekati nol.

Bagaimana dengan dua tes lainnya?

Tes molekuler menggunakan usap hidung biasanya merupakan pilihan terbaik, karena hasil negatif palsu akan lebih sedikit daripada tes diagnostik lain atau sampel dari usap tenggorokan atau air liur. Tes molekuler ini bertujuan untuk mencari materi genetik yang hanya berasal dari virus, tak heran hasilnya pun sangat akurat dalam mendeteksi COVID-19.

Untuk tes antibodi, yang saat ini banyak dipergunakan, dideteksi dengan cara mengambil sampel darah, biasanya di sekitar ujung jari.

Tes darah ini mengidentifikasi antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap infeksi, sehingga tingkat akurasinya sangat rendah. Meskipun tes serologi tidak dapat mendeteksi hasil real time, tes ini dapat secara akurat mengidentifikasi virus yang pernah menginfeksi.

Seperti diketahui, jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi. Untuk itu, cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya