Bukan dari Berat Badan, Begini Tentukan Kegemukan atau Tidak
- U-Report
VIVA – Memiliki berat badan berlebih menjadi salah satu hal yang paling dicemaskan hampir sebagian orang, terutama pada remaja perempuan. Bukan tanpa sebab, memiliki berat badan berlebih dianggap dapat menurunkan kepercayaan diri.
Dalam pergaulan remaja, penampilan bisa menjadi hal penting. Tak sedikit remaja perempuan menjadi korban verbal bullying karena berat badan berlebih. Kata ‘gendut’ kemudian menjadi sangat sensitif bagi gadis-gadis remaja hingga mereka nekat melakukan diet demi terlihat ramping.
Namun sayangnya, banyak yang salah dalam menerapkan diet. Apalagi ketika mereka mendapat informasi bahwa diet tertentu bisa menurunkan berat badan hingga 10 kg dalam sebulan. Padahal hal
tersebut tidaklah tepat.
"Tidak bisa turunkan berat badan secara drastis, turun sampai 10kg dalam sebulan itu berbahaya," kata Ketua Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, Prof. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, M.Si dalam virtual conference, Senin 14 Desember 2020.
Dijelaskan oleh Anna bahwa untuk menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan secara instan dalam waktu singkat. Untuk itu, perlu konsultasi mengenai asupan gizi makanan hariannya dan berolahraga.
"Salah satunya pilar gizi seimbang, karbohidratnya, asupan protein mineralnya, vitamin perlu diperhatikan, juga aktivitas fisik minimal 30 menit sehari," jelas dia.
Selain itu, penting juga untuk memantau berat badan, apakah berat badannya sudah sesuai atau tidak dengan kondisi umurnya.
"Pantau berat badannya saat merasa gemuk, ukur berapa berat badan. Body image umumnya bikin khawatir gemuk, karena kemudian diledek gemuk, jadi body image salah ketika dia merasa gemuk padahal status gizinya baik. Untuk itu, hitung berat badan dengan IMT dari situ bisa tau sebenernya gemuk atau enggak, atau sebenarnya tidak gendut, dan status gizinya normal," jelas dia.
IMT adalah Indeks Massa Tubuh, merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang. IMT juga menjadi alat pendeteksi yang biasanya dilakukan di awal untuk mengetahui apakah berat badan ideal, kelebihan atau justru kekurangan, serta memprediksi seberapa besar risiko gangguan kesehatan.
IMT bisa diketahui dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan yang dikuadratkan. Misalnya, berat badan kamu 50 kg, dengan tinggi badan 165 cm. Jadi, nilai IMT adalah 50 : (1,65x1,65) = 50:2,72225 = 18,3.
Jika IMT di bawah 18,5 berarti berat badan kurang atau underweight. Skala IMT antara 18,5-22,9 artinya status berat badan normal atau sehat, skala 23,0-24,9 status berat badannya berlebih atau overweight, sedangkan skala 25 ke atas status berat badannya obesitas.