5 Efek Samping Cuka Sari Apel yang Harus Diwaspadai

Cuka sari apel
Sumber :
  • Pinkvilla

VIVA – Cuka sari apel adalah tonik alami yang dibuat dari kombinasi apel dan ragi. Ragi mengubah gula dalam buah menjadi alkohol, kemudian bakteri sering ditambahkan ke dalam campuran untuk memfermentasi alkohol menjadi asam asetat.

Heboh Eks Dandim Makassar Diduga Selingkuh di Hotel Bareng Istri Dokter

Cuka sari apel memiliki banyak manfaat kesehatan seperti menurunkan berat badan, menurunkan kadar gula darah, juga mengatur kadar kolesterol. Manfaat kesehatannya juga telah didukung oleh penelitian ilmiah. 

Tetapi orang-orang juga sangat memperhatikan efek sampingnya. Ya, cuka sari apel memiliki efek samping tertentu pada tubuh kita, seperti dilansir dari Times of India.

Menguak 7 Manfaat Kolang-kaling bagi Kesehatan Tubuh

Menyebabkan gastroparesis

Cuka sari apel mencegah lonjakan gula darah dengan mengurangi laju makanan meninggalkan lambung dan memasuki saluran pencernaan bagian bawah. Ini menyebabkan gastroparesis, yang merupakan kondisi umum pada penderita diabetes tipe 1.

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Masalah dalam pencernaan

Tonik alami ini menyebabkan masalah tertentu pada pencernaan. Hal ini menyebabkan hilangnya nafsu makan dan membuat Anda merasa kenyang yang mengarah pada pengurangan asupan kalori.

Kalium darah dan kehilangan tulang

Beberapa laporan menunjukkan bahwa konsumsi cuka sari apel dalam jumlah besar secara teratur juga dapat menyebabkan penurunan kadar kalium dalam darah.

Masalah gigi

Makanan atau minuman asam merusak enamel gigi yang menyebabkan gigi sensitif. Asam asetat dalam cuka menyebabkan masalah yang sama pada gigi.

Sensasi terbakar di kulit

Cuka sari apel saat dioleskan pada kulit menyebabkan sensasi terbakar pada kulit. Asam asetat di dalamnya membakar kulit. Laporan Mane menyarankan hal yang sama juga.

Untuk menghindari masalah yang disebutkan di atas, orang harus selalu membatasi asupan cuka sari apel. Dan jika mereka menemui masalah, segera konsultasikan dengan dokter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya