Tips Aman Terima Paket Belanja Online Disaat Pandemi
- vstory
VIVA – Dengan adanya pandemi COVID-19 terjadi perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah kebiasaan belanja yang saat ini dilakukan secara daring atau online. Masyarakat tinggal memesan dan menunggu barang dikirimkan oleh kurir.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan ketika berada di luar rumah. Namun, perlu kita waspadai juga ketika berbelanja secara online. Sebab, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus corona bisa menempel dan bertahan hidup di benda mati.
Tentu hal itu membuat kita harus berhati-hati terutama saat menerima paket belanjaan. Lalu bagaimana caranya agar sehat dan aman saat menerima paket?
Berikut ini langkah-langkahnya seperti yang dijelaskan oleh dr. Haekal Ansari, M. Biomed (AAM) dalam program Hidup Sehat TvOne, Senin 7 Desember 2020. Cek di halaman berikut ini ya.Â
1. Gunakan masker dan sarung tangan sekali pakai sebelum bertemu dengan petugas pengirim paket
2. Sediakan wadah untuk menerima paket di dekat pintu rumah
3. Jaga jarak dengan petugas kurir dan meminta petugas memasukkan barang ke wadah yang kita sediakan
4. Ambil paket dan semprot seluruh permukaan paket dengan cairan desinfektan berupa alkohol 70 persen lalu diamkan selama 5-6 menit
5. Setelah itu buka paket dengan gunting khusus. Perlu diingat kata Haekal barang yang ada di dalam paket memiliki potensi virus, desinfektan barang itu lalu diamkan selama 5-6 menit lalu jemur.
Khusus untuk pengiriman makanan kemasan seperti nasi box Haekal menjelaskan masyarakat bisa menggunakan sabun yang dituang ke dalam tisu. Setelah itu bersihkan seluruh permukaan wadah dengan tisu tersebut lalu keringkan dengan tisu kering kemudian cuci tangan. Setelah itu, panaskan kotak makanan itu dalam microwave di atas suhu 50 derajat selama satu menit.
"siap disantap namun jangan lupa mencuci tangan terlebih dahulu," kata Haekal.
60 Pedagang Makassar Jadi Korban Penipuan Aplikasi Belanja Online, Kerugian Capai Rp5 Miliar
Korban berjumlah sekitar 60 orang dan telah melaporkan seseorang berinisial K, yang diduga melakukan penipuan melalui aplikasi belanja online.
