Cerita Bima Arya Jadi Pasien COVID-19, Sempat Dikira Settingan

Walikota Bogor, Bima Arya dan rekan-rekan artis.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Walikota Bogor, Bima Arya menjadi pasien pertama COVID-19 di Bogor pada Maret lalu. Bima Arya bercerita kala itu dirinya terkonfirmasi positif pada 17 Maret 2020 lalu, awalnya hanya sempat merasa tidak enak badan saja. 

Kala itu, Bima Arya berpikir bahwa hal tersebut terjadi lantaran dirinya mengalami kelelahan usai pulang perjalanan dinas dari Turki. 

"17 Maret saya sedang rapat dengan Dinas Kesehatan dan tim Kominfo Humas di rumah saya kemudian enggak enak saya pikir karena jetlag karena baru pulang dari Turki,"kata Bima Arya dalam sesi talkshow Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan! Yang tayang di BNPB TV, Jumat 4 Desember 2020. 

Bima Arya juga menjelaskan saat rapat itu dia sempat menyinggung tentang masyarakat Bogor yang sulit untuk diminta peduli tentang ancaman COVID-19. Sebelum ditelfon terkait hasil tes positid COVID-19

"Kita membahas satu hal yang penting orang Bogor susah dikasih tau, orang Bogor susah diminta untuk peduli ancaman COVID-19 meski belum ada kasus. Sampai di rapat saya nyeletuk 'masa harus ada yang positif baru orang Bogor ngerti COVID begitu bahaya'. Sejam setelahnya saya ditelpon Gubernur hasilnya positif," jelas Arya.

Usai mendapati hasik positif COVID-19 dirinya langsung dibawa ke rumah sakit dan menjalani masa perawatan selama 22 hari. Selama itu, dia juga mengalami sejumlah gejala seperti layaknya pasien DBD.

"Jadi malam itu dibawa ke RS mulailah masa berat selama 22 hari di RS. Gejalanya seperti demam berdarah, lemas pusing mual tetapi plus batuk,"kata Bima.

Bima menjelaskan, dengan dirinya menjadi pasein 001 wilayah Bogor sepi. Dia menyebut, dengan dirinya yang dinyatakan positif COVID-19 kala itu menjadi momen untuk mengingatkan warga Bogor terkait bahaya nyata dari COVID-19.

Para Calon Menteri Prabowo Kompak Kenakan Batik Cokelat Tua Datang ke Istana

"Saya ingat sekali besoknya orang cerita kota Bogor sepi sesepinya, beritanya dimana-mana karena saya pasien 001 di Bogor. Artinya saat itu ada semacam shock therapy wah Walikota sampai kena. Saya sempat koordinasi ini momentum untuk ingatkan warga Bogor kalau COVID ini nyata," kata Bima Arya. 

Namun, dirinya juga sempat mendapat pertanyaan dari sejumlah warga Bogor terkait COVID-19. Pertanyaan tersebut, ternyata menyebut bahwa tidak sedikit warga Bogor yang percaya bahwa dirinya hanya berpura-pura sakit. 

Calon Wamen Dibekali Ilmu Hadapi Wartawan, Prabowo Ingin Ramah ke Media

"Tapi terjadi kemudian setelah lama apalagi setelah saya sembuh mulai ada orang nanya 'kang waktu itu bener sakit'? banyak yang percaya walikota pura pura aja," jelas Bima Arya.

Seperti diketahui, jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi. Untuk itu, cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024