Mengenang Profesor Dadang Hawari, Konsisten Suarakan Pencegahan Aids
- YouTube
VIVA – Psikiater sekaligus penceramah kondang, Prof. Dr. Dadang Hawari, meninggal dunia pada hari ini, Kamis 3 Desember 2020, di RSCM Kiara, Jakarta, pukul 15.10 WIB.
Profesor Dadang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona atau COVID-19. Sebelum meninggal dunia, Profesor Dadang sempat menjalani perawatan di rumah sakit bersama sang istri.
Channel YouTube Sahabat Madani, pada tahun 2017 lalu mengunggah video yang menampilkan Profesor Dadang sedang berbicara soal penyakit Aids. Video itu berjudul “Prof. Dadang Hawari, "Sayangi Keluarga, Jauhi Zina.”
Dalam video tersebut, Profesor Dadang menyampaikan sedikit mengenai sejarah penyakit Aids. Beliau menjelaskan bahwa penyakit Aids pertama kali ditemukan di kota San Francisco.
“Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari Aids sedunia. Sedikit sejarahnya mengenai asal mula penyakit Aids. Penyakit Aids ini ditemukan 1980, di kota San Francisco. Semuanya yang terkena infeksi ini komunitas gay, LGBT gay. Oleh karen itu direkomendasikan supaya komunitas gay diawasi, terutama prilaku seksualnya,” ucap Profesor Dadang dikutip VIVA, Kamis 3 Desember 2020.
“Nah, peringatan dokter ini diprotes oleh mereka karena ini melanggar HAM katanya. Jadi dokternya kalah, karena dokter gak bisa berpolitik, ya sudah obatin saja,” katanya menambahkan.
Lalu kemudian, penyakit Aids menular ke perempuan melalui hubungan heteroseksual.
“Nah dari kelompok homoseksual, ada yang heteroseksual kan. Nah heteroseksual ini menggauli wanita juga, akhirnya si wanita kena juga. Si wanita ini pelacur langganan laki-lakinya banyak, pada kena semua. Nah laki-lakinya pelanggan ini banyak pada kena semua, berhubungan dengan istrinya, istrinya kena semua,” kata Profesor Dadang.
Lebih lanjut, Profesor Dadang juga mengatakan bahwa mengenakan kondom tidak menjamin tidak akan tertular penyakit Aids.
“Pertama dalam penelitian kondom tidak menjamin tidak tertular. 20 persen kemungkinan bocor, orang tidak tahu, karena merasa keenakan ya tidak peduli bocor atau tidak bocor,” kata Profesor Dadang.