Permudah Perawatan Pasien, Jokowi Dukung Layanan Telemedisin
- Repro video.
VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19 turut berdampak buruk pada penyediaan layanan kesehatan. Sejumlah rumah sakit harus bersaing dengan opini masyarakat bahwa mengunjungi rumah sakit tidaklah aman karena takut tertular virus corona. Untungnya, permasalahan tersebut dapat terjawab dengan sejarah dan teknologi.
Pada tahun 1930-an, panggilan dokter atau perawat ke rumah mewakili 40 persen dari semua perawatan pasien. Pada 1980-an, hanya 0,6 persen. Alasan penurunan drastis ini beragam, tetapi berpusat pada keyakinan bahwa perawatan medis harus dilakukan dengan ketentuan medis yang dipegang teguh oleh setiap perawat.
Namun, penelitian di University of California telah menunjukkan model perawatan yang lebih holistik, di mana perawat di rumah memainkan peran penting dalam perawatan pasien, sehingga dapat menjadikan kualitas hidup yang lebih baik untuk pasien.
Sejumlah kalangan medis terkemuka semakin percaya terhadap nilai model telemedisin dan perawatan di rumah yang inovatif. Advisor Aido Health, Dr. Roy Panusunan, mengatakan, perawatan kesehatan berbasis telemedisin dan aplikasi sangat menjanjikan untuk mendukung masa depan pasien.
"Pasien kami pada akhirnya akan memperoleh manfaat dari berbagai pihak termasuk rumah sakit dan perusahaan teknologi kesehatan, yang saling kolaborasi untuk menciptakan sistem perawatan kesehatan yang terintegrasi secara digital," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis 3 Desember 2020.
Jokowi mendukung
Presiden Joko Widodo bahkan telah menyatakan dukungannya terhadap industri teknologi kesehatan, dengan menyatakan dalam rapat kabinet yang diselenggarakan baru-baru ini, di mana beliau menyatakan konsultasi medis melalui telemedisin harus ditingkatkan sehingga kontak antara dokter dan pasien dapat dibatasi.
Optimis dengan dukungan pemerintah dan memerhatikan pentingnya menggabungkan solusi teknologi kesehatan ke dalam layanan fasilitas kesehatan, Jyoti Nagrani, VP Operasi dan Kemitraan Aido Health mengatakan aplikasi ini bertindak sebagai jembatan digital untuk mendorong perawatan medis holistik.
"Kami menghubungkan rumah sakit, klinik, dan praktisi medis terkemuka dengan rumah pasien dan keluarganya," kata dia.
The Gerontological Society of America telah menemukan bahwa telemedisin dan perawatan rumah dalam berbagai bentuk dapat meningkatkan perawatan orangtua, disabilitas dan penyakit kronis. Khususnya karena hal ini berkaitan dengan manajemen diabetes, perawatan pasien demensia, perawatan luka dan kontrol tekanan darah yang lebih baik.
Sementara itu, lembaga penelitian Kaiser Permanente telah menemukan bahwa konsultasi berbasis video antara dokter dan pasien diterima dengan sangat baik oleh pasien, karena dapat menghemat biaya, mengurangi stres, dan meningkatkan kenyamanan.
Dengan memilih layanan telemedisin dan perawatan di rumah, pasien tidak perlu khawatir dan stres saat mengunjungi rumah sakit. Telekonsultasi video yang ditawarkan oleh dokter di aplikasi telemedisin dapat memberikan layanan yang nyaman bagi pasien dari rumah mereka masing-masing dengan menyederhanakan komunikasi dokter-pasien.
Selain itu, layanan perawatan rumah dengan fisioterapis dan perawat menjadikan orang-orang yang rentan, tidak perlu dihadapkan pada ketakutan yang mungkin mereka miliki atas keharusan untuk keluar rumah.
Tak hanya cukup terbuka terhadap pasien dan keluarganya, para dokter mereka juga melihat perbedaan yang mencolok dalam kualitas interaksi mereka dengan pasien.
Melalui kunjungan rumah pula, perawat dan terapis memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keseharian pasiennya. Mereka dapat melihat dan memberikan rekomendasi kepada pasien dan keluarganya tentang cara perawatan yang optimal di rumah.