Inggris Jadi Negara Pertama Memasok Vaksin COVID-19

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/wirestock

VIVA – Inggris telah menjadi negara Eropa pertama yang menyetujui pasokan vaksin COVID-19. Regulator setempat telah sepakat dengan Sistem Kesehatan Nasional lokal bahwa vaksin Pfizer atau BioNTech COVID-19 siap untuk mulai diluncurkan pekan depan, sebelum Natal.

Pengadilan Domestik Akan Tentukan Sikap Inggris atas Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Ilmuwan menemukan vaksin tersebut menawarkan perlindungan hingga 95 persen terhadap virus dan efektif di semua kelompok umur. Pemerintah mengatakan persetujuan itu menyusul berbulan-bulan uji klinis yang ketat yang menemukan itu memenuhi standar keamanan, kualitas dan efektivitas.

Untuk itu, Inggris telah memesan 40 juta dosis, yang cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang karena masing-masing membutuhkan dua kali suntikan. Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan 800.000 dosis akan tersedia minggu depan.

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Dia mengatakan 2020 telah menjadi "kejutan" tetapi anggota masyarakat (tenaga kesehatan dan pelayanan masyarakat) yang dikonfirmasi akan menerima vaksin "mulai pekan depan". Komite Bersama Vaksin dan Imunisasi (JCVI) akan menetapkan daftar prioritasnya pada hari ini.

“Bantuan sedang dalam perjalanan. MHRA secara resmi telah mengesahkan vaksin Pfizer / BioNTech untuk Covid-19. NHS bersiap untuk mulai melakukan vaksinasi awal minggu depan. Inggris adalah negara pertama di dunia yang memiliki pasokan vaksin yang disetujui secara klinis," tulisnya di akun twitter resmi milik Menkes Matt.

Momen Lucu Presiden Prabowo dan Wakil PM Inggris saat Bahas 'Kucing'

Adapun vaksin harus disimpan pada suhu sekitar -70C dan akan diangkut dalam kotak khusus, dikemas dalam es batu.

Sekretaris Bisnis Alok Sharma menambahkan, Inggris adalah negara pertama yang menandatangani kesepakatan dengan Pfizer / BioNTech, sekarang akan menjadi yang pertama menggunakan vaksinnya. Pfizer mengatakan otorisasi penggunaan darurat Inggris menandai momen bersejarah dalam perang melawan COVID-19.

"Di tahun-tahun mendatang, kami akan mengingat momen ini sebagai hari Inggris memimpin tuntutan umat manusia terhadap penyakit ini," jelasnya.

Foto sampul buku Demokrasi dan Tatanan Global

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

The Economist menggambarkan situasi kegentingan demokrasi berlangsung secara sistemik di berbagai belahan dunia. Indonesia dikategorikan sebagai 'demokrasi yang cacat'.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024