Gak Punya Riwayat Keluarga Diabetes, Perlukah Periksa Gula Darah?
- U-Report
VIVA – Banyak orang mengganggap bahwa melakukan pemeriksaan gula darah, hanya diwajibkan bagi para penderita diabetes. Apalagi, bagi orang-orang yang merasa tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita diabetes, melakukan pemeriksaan dianggap tidak perlu.
Padahal tidak demikian. Menurut Dokter spesialis penyakit dalam RSCM FKUI, Dr. dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD, KEMD, ada beberapa kondisi kesehatan lain yang juga harus diperhatikan. Yaitu, mereka yang berisiko.
"Jadi obesitas, riwayat keluarga diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, kurang olahraga, pernah melahirkan bayi di atas 4 kg, itu semua juga harus kita ketahui. Ada tidak pada diri orang itu," ujarnya saat media breafing #Hands4Diabetes, belum lama ini.
Dokter Dyah mencontohkan, misalnya kamu tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita diabetes, namun kamu memiliki salah satu faktor risiko di atas, kamu patut waspada.
"Nah, orang-orang yang memiliki minimal satu faktor risiko yang tadi saya sebutkan, antara obesitas, hipertensi, merokok, kurang aktivitas, diet rendah serat, sebelum usia 45 tahun, sudah disarankan untuk melakukan pemeriksaan skrining gula darah," tutur dia.
Dyah menjelaskan, biasanya untuk melakukan skrining gula darah dan parameter metabolik yang lain, laboratorium-laboratorium sudah membuat paket-paket yang memudahkan kamu.
"Ya, mungkin kalau mau ekonomis, paket standar aja. Paling enggak gula darah, kolesterol, itu biasanya paket standar. Di samping nanti dari pihak lab akan melakukan skrining tekanan darah dan indeks massa tubuh. Jadi, perbandingan antara tinggi badan dengan berat badan," kata dia.
Jika ada riwayat diabetes di keluarga, Dyah menyarankan untuk melakukan pemeriksaan sebelum 45 tahun. Lalu, bagaimana jika ada riwayat keluarga diabetes sekaligus memiliki faktor risiko?
"Kalau ada riwayat diabetes di keluarga dan dia gemuk, jadi dobel, ada baiknya sebelum usia 30 tahun pun dia sudah harus check up. Karena tidak sedikit yang akhirnya meminta pertolongan pada tim kami, tapi ternyata sudah pre-diabetes setelah dicek. Atau ternyata, sudah diabetes tapi masih ringan gak ada gejala," kata dr Dyah Purnamasari.