Millen Cyrus Ditangkap, Mengapa Sabu Memicu Kecanduan?

Ilustrasi narkoba jenis sabu
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA – Millen Cyrus ditangkap atas dugaan kasus narkoba oleh Satnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok di salah satu hotel di Jakarta Utara, Sabtu 21 November 2020 dini hari. Selebgram bernama lengkap Muhammad Millendaru Prakasa itu diamankan dengan barang bukti sepaket narkoba yang diduga sabu.

Bea Cukai dan BNN Ungkap Kasus Peredaran Gelap Narkotika

Kapolres Tanjung Priok, AKBP Ahrie Sonta membenarkan hal tersebut. Selain sabu ada juga sejumlah alat hisap yang diamankan dari Millen. 

“Iya betul ada sepaket narkoba,” ujar Ahrie dikonfirmasi, Minggu 22 November 2020.

Operasi Gabungan Gagalkan Penyelundupan 4,4 Kg Sabu di Bandara Soekarno-Hatta

Baca juga: Millen Cyrus Diamankan Bersama Seorang Pria di Hotel

Beberapa selebriti dari di Indonesia maupun dunia juga sempat tertangkap basah memakai barang haram itu. Lantas, mengapa sabu begitu disenangi oleh para publik figur?

Millen Cyrus Resmi Pacaran dengan Bule Tampan, Intip Potret Kemesraannya

Dikutip dari laman Web MD, Obat yang relatif umum ini populer di kalangan pengguna narkoba karena bekerja cepat dan menghasilkan sensasi euforia yang intens. Karena mudah dibuat di rumah, barang haram ini terbilang mudah diakses bagi mereka yang sudah kecanduan. Sabu ini bisa dihisap, dihirup, ditelan, atau disuntikkan.

Obat ini meningkatkan pelepasan neurotransmitter yang disebut dopamin, yang menyebabkan peningkatan zat kimia ini di otak. Dopamin dikaitkan dengan fungsi motorik, motivasi, penghargaan, dan pusat kesenangan otak.

Efek sabu menyebabkan suasana hati yang meningkat atau euforia yang jauh lebih kuat daripada kokain. Mengalami tingkat dopamin yang tidak wajar ini menyebabkan keinginan yang kuat untuk terus menggunakan obat tersebut. 

"Ini menjadi adiktif karena tubuh Anda mengalami keinginan yang kuat untuk mempertahankan keadaan yang sangat euforia, yang sering kali menghasilkan perilaku seperti makan berlebihan dan terus-menerus untuk mencapai tujuan itu," ujar Deni Carise, PhD, selaku kepala petugas sains di Pusat Pemulihan Amerika dan asisten profesor di Fakultas Kedokteran Perelman Universitas Pennsylvania.

Orang yang memakai bahkan sedikit zat ini dapat mulai menunjukkan gejala penggunaan sabu. Beberapa tanda umum yakni, euforia yang berkelanjutan atau suasana hati yang sangat bahagia. Lalu perasaan tidak terkalahkan, insomnia atau terjaga terus-menerus, halusinasi atau perilaku delusi, rasa gatal atau keropeng terus menerus dan gigi busuk membusuk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya