Gondongan, Gondok atau Kanker, Bagaimana Bedakan Benjolan Leher?
- Pixabay/pexels
VIVA – Munculnya benjolan di leher sering membuat orang panik. Berbagai kemungkinan bisa terjadi pada benjolan leher, seperti gondongan atau gondok. Tapi, tak sedikit juga yang takut itu bisa menjadi kanker.
Lantas, bagaimana membedakan benjolan leher itu normal atau tanda penyakit serius? Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Wismandari Wisnu, SpPD mengatakan, cara mengetahui benjolan leher itu berbahaya atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca juga:Â Ada Penemuan Organ Baru dalam Tubuh Bermanfaat untuk Pasien Kanker
"Semua benjolan bisa menjadi kanker. Benjolan kanker bisa jinak dan ganas," kata dokter Wisma dalam acara Hidup Sehat tvOne.
Dia melanjutkan, benjolan ini bisa teraba dan bentuknya seperti kacang, terasa licin dan bulat. Benjolan ini kemungkinan adalah kelenjar getah bening dan bisa semakin besar dan jumlahnya bertambah.
Selain itu, benjolan lain di leher yang sering dialami adalah gondongan. Umumnya terjadi pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi virus. Karena itu, penyakit ini bisa menular.
Kemudian, benjolan lain yang seringkali disalahartikan sebagai penyakit oleh masyarakat awam adalah gondok. Menurut dokter Wisman, semua orang memiliki gondok di leher mereka. Gondok merupakan kelenjar tiroid.
"Gondok bukan nama penyakit. Tapi, gondok bisa kena penyakit," kata dokter Wisman.
Baca juga:Â Lada Hitam, Bisa Jadi Kunci Cegah Kolesterol Hingga Kanker
Penyakit yang menyerang gondok atau kelenjar tiroid bisa berupa hipertiroid atau hipotiroid. Hipertiroid memiliki gejala sering berkeringat, gemetar, nafsu makan besar tapi berat badan turun.
Sementara hipotiroid menimbulkan gejala mengantun terus, makan sedikit tapi berat badan naik, ada benjolan di leher tapi bisa tidak terlihat.