Terungkap Efek Samping Vaksin COVID-19, Moderna

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Pixabay/PhotoLizM

VIVA – Moderna Therapeutics Inc. menjadi perusahaan terbaru yang mengumumkan tingkat keberhasilan yang luar biasa dari kandidat vaksin COVID-19 atau virus corona mereka, mRNA-1273.

Calon vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi itu dilaporkan memiliki tingkat kemanjuran 94,5 persen, atau lebih tinggi dari vaksin yang dikembangkan oleh Oxford-Astrazeneca, Pfizer dan Sputnik V.

Baca Juga: Jangan Dipercaya, 5 Mitos Keliru Vaksin COVID-19

Hingga saat ini, belum ada vaksin lain yang memberikan tingkat keberhasilan sekuat itu. Ada laporan yang menunjukkan bahwa suntikan vaksin paling awal mungkin tersedia untuk kelompok berisiko tinggi pada bulan Desember 2020.

Tentu saja, ini telah memberi miliaran orang di seluruh dunia harapan untuk segera melihat dunia bebas COVID-19.

Meski begitu, ada beberapa efek samping vaksinasi yang mungkin masih harus kita hadapi. Meskipun tidak ada vaksin yang tidak memberikan efek samping, tetap penting untuk menyadarinya.  

Menurut laporan, vaksin Pfizer, yang didukung dengan tingkat keamanan 90 persen, para relawan yang diberi suntikan mengalami gejala 'mabuk' seperti pada pasien pasca inokulasi. Hal serupa juga diamati pada relawan Oxford dan mereka yang telah disuntik dengan vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V.

Salah satu sukarelawan tersebut, yang merupakan bagian dari 30.000 peserta yang disuntik dengan suntikan uji coba Moderna pun mengungkapkan tentang efek samping setelah menerima vaksin itu dua kali. Apa saja? Berikut ini rangkumannya seperti dilansir dari laman Times of India, Kamis, 19 November 2020.

1. Demam ringan

Salah satu efek samping yang diharapkan pasca vaksinasi adalah demam ringan. Namun, itu bukanlah pertanda yang mengkhawatirkan. Demam terjadi ketika senyawa biokimia mengaktifkan sel kekebalan, yang kemudian membuat penanda inflamasi tertentu meningkat.

Hal ini menyebabkan peningkatan demam, kemerahan atau pembengkakan. Sebagian besar hilang dengan sendirinya setelah 2-3 hari pasca inokulasi dan tidak memerlukan perawatan khusus. Demam juga bisa menjadi indikator tubuh Anda mulai memproduksi antibodi.

2. Nyeri di lengan

Banyak sukarelawan merinci tentang mengalami nyeri di lengan, di mana vaksin disuntikkan. Ini juga merupakan reaksi yang cukup umum yang terjadi dengan vaksin apa pun. Nyeri lengan pasca vaksinasi biasanya disebabkan oleh nyeri otot, yang merupakan respons alami tubuh Anda terhadap serangan benda asing.

Biasanya akan hilang setelah satu atau dua hari dan mungkin merupakan tanda mendapatkan perlindungan dari virus yang sebenarnya.

3. Kelelahan

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Relawan dalam penelitian tersebut juga mengatakan bahwa dirinya merasa sedikit lelah dan mengalami kelelahan pasca suntikan. Ini adalah reaksi yang mungkin terjadi dari virus mati yang memasuki tubuh, yang kemudian menghasilkan respons inflamasi dan antibodi yang diperlukan.  Merasa mengantuk, kusam atau sakit juga umum terjadi pada hari pertama setelah injeksi.

Perlu diketahui, tidak ada satu vaksin pun yang tidak memiliki efek samping. Kebanyakan vaksin memberikan efek samping 'reaktogenik', yang biasa terjadi di alam.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Vaksin Moderna hanyalah salah satu kandidat vaksin COVID-19 yang menjanjikan saat ini, yang telah terbukti memiliki peluang memuaskan dalam mencegah kemungkinan penyakit dan gejala virus corona yang parah.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024