Agar Tubuh Kembali Normal, Begini Cara Melatih Pasien Stroke

Ilustrasi stroke.
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA – Pasien stroke harus melakukan peregangan atau terapi, agar tubuhnya yang terkena stroke dapat kembali berfungsi dengan normal. Terutama pada tangan dan kaki, di mana pola jalan pada pasien stroke sedikit berbeda.

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

"Biasanya untuk di tangan sampai pergelangan, dia akan menekuk. Kalau yang di bawah (kaki) kebalikannya, bukan nekuk dia akan lurus ke bawah," ujar Spesialis Kesehatan Fisik dan Rehabilitasi, dr Ibrahim Agung, Sp.KFR, dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Senin, 16 November 2020.

Baca Juga: Stroke Ternyata Bisa Menyerang Siapa Saja, Termasuk Remaja

Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Lebih lanjut, dokter Ibrahim menjelaskan, kaki harus dilatih agar semua sendinya bisa tetap fleksibel. Untuk itu, Ibrahim mengingatkan untuk melakukan peregangan. Bagaimana caranya?

"Jadi, kita bisa luruskan (kaki), ditarik dan ditahan sampai 10 hitungan. Rileks, lemaskan, diulang sampai dengan 6 kali," lanjut dia.

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

Menurut Ibrahim, hal itu bertujuan agar organ tubuh, terutama tangan dan kaki tidak terlalu kaku. Dan peregangan tersebut tidak hanya dilakukan di betis dan pergelangan kaki saja, tapi sampai ke paha.

"Jadi, tolong ditarik sampai terasa ketarik dari belakang paha betis dan di pergelangan kaki. Lakukan sesering mungkin, tapi minimal kalau bisa dua kali sehari, pagi dan sore. Biasanya sih saya sarankan sebelum mandi. Pagi biasanya habis jalan, kemudian duduk, peregangan semua, sudah keringetan, sudah enak, baru mandi. Begitu juga ketika sore," kata dia.

Setelah kaki, kemudian latihan atau peregangan untuk tangan. Menurut Ibrahim, biasanya fungsi tangan pada penderita stroke, adalah yang paling terganggu.

Pada pasien stroke, jika dalam 4 minggu kekuatan tangannya tidak kembali, biasanya prognosis atau tingkat perbaikannya sangat kecil. Tapi, jika pasien tersebut masih bisa menggenggam dengan kuat, kemungkinan besar fungsinya akan kembali normal.

"Kalau di bawah (kaki) latihannya ditekuk kalau ini (tangan) kita lurusin dan kita tarik, dirasakan sampai ada rasa tarikan, dilakukan pelan-pelan. Ditambah diberikan bola-bola, itu bagus sekali untuk melatih kekuatan otot-otot di tangan dan juga melenturkan sendi-sendi yang ada di tangan," tutup dr Ibrahim Agung.

Ilustrasi sakit pinggang.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan mengangkat beban berat.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024