4 Alasan Mengapa Mandi dengan Air Dingin Lebih Baik
- pixabay
VIVA – Tidak ada yang lebih baik daripada mandi air panas di penghujung hari yang melelahkan. Mandi air panas akan membuat rileks, menenangkan, dan menghilangkan semua stres. Namun, sebuah studi baru mengatakan sebaliknya.
Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, ada lebih banyak hal yang dapat diperoleh dari mandi air dingin dibandingkan dengan mandi air panas. Berikut ini daftar manfaat mandi air dingin dilansir dari Times of India.
Memberi lebih banyak energi
Jika secangkir kopi pun tidak dapat membangunkan Anda di pagi hari, cobalah mandi air dingin. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology, mandi dengan air dingin merangsang pelepasan norepinefrin dari sistem saraf simpatis.
Norepinefrin adalah neurotransmitter yang meningkatkan energi, mengaktifkan otak dan membuat Anda waspada dan meningkatkan fokus.
Meningkatkan mood
Selain meningkatkan energi dan meningkatkan kewaspadaan, neurotransmitter yang dilepaskan saat mandi air dingin juga memiliki efek positif pada suasana hati Anda.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Medical Hypotheses menemukan bukti bahwa mandi dengan air dingin dapat meredakan gejala depresi dan kecemasan. Mandi air dingin mengirimkan sejumlah besar impuls listrik dari ujung saraf tepi ke otak, yang memiliki efek anti-depresif.
Pereda sakit
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam North American Journal of Medical Sciences, terapi air dingin terbukti dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan. Ini juga mempersingkat waktu yang dibutuhkan tubuh untuk pulih setelah aktivitas fisik.
Meningkatkan kekebalan
Saat ini kami membutuhkan kekebalan yang lebih kuat dari sebelumnya. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan 2016 di jurnal PLoS One, orang yang mandi air dingin 29 persen lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh sakit saat bekerja dan sekolah. Jadi, cobain deh mandi air dingin.
Working Memory Kasusnya Meningkat pada Anak, Kenali Sebab dan Solusinya
Banyak orang mungkin tak menyadari bahwa kesulitan dalam belajar atau menyelesaikan tugas sehari-hari bisa jadi disebabkan masalah pada working memory atau memori kerja.
