Studi: Olahan Nangka Ini dapat Membantu Pengendalian Diabetes
- PIxabay/DEZALB
VIVA – Ketika datang ke diabetes, orang mencoba untuk menahan penyakit dengan beralih ke kebiasaan makan yang sehat. Pola makan yang terencana dengan baik, bersama dengan makanan 'ramah diabetes' memang dapat membantu dalam mengontrol kadar gula.
Salah satu buah tersebut adalah nangka. Sarat dengan vitamin A, vitamin C, niasin, kalsium, thiamin, riboflavin, kalium, zat besi dan magnesium, nangka adalah gudang nutrisi. Nangka memiliki indeks glikemik rendah yang membuatnya menjadi pengganti tepung terigu yang baik.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Diabetes Association, tepung nangka menurunkan hemoglobin glikosilasi (HbA1c), glukosa darah puasa (FBG), dan glukosa postprandial (PPG).
Penelitian ini melibatkan 40 peserta diabetes tipe 2 (DMT2), yang diberi 30 gram tepung hijau yang terbuat dari nangka selama tiga bulan. Sisanya menggunakan tepung terigu atau beras biasa untuk membuat roti.
Di akhir penelitian, yang disetujui oleh Indian Council of Medical Research (ICMR), ditemukan bahwa orang yang mencampurkan tepung dalam adonan gandum menunjukkan peningkatan kadar glukosa plasma.
Bagi penderita diabetes, yang mendambakan makanan favorit tetapi harus tetap memeriksa kadar gula pada saat bersamaan, tepung nangka dapat menjadi salah satu alternatif.Â
Dari burger hingga adonan pizza hingga banyak hidangan lezat lainnya, Anda dapat mencoba beberapa resep dengan tepung nangka. Ini kaya serat makanan dan membuat proses pencernaan lancar.
Orang-orang juga menggunakan tepung nangka dan mencampurkannya dengan tepung biasa untuk memberikan rasa yang gurih namun berbeda pada roti, biskuit
Cara membuat tepung nangka di rumah; Biji nangka dijemur. Keringkan sedikit di dalam wajan. Buang cangkang tipis lainnya dan buang. Potong bijinya dan haluskan.
Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?
Kehamilan adalah salah satu periode yang penuh kebahagiaan namun juga bisa menjadi fase yang penuh tantangan. Dalam konteks medis yang semakin kompleks.
