Cegah COVID-19, Ahli: Hewan Peliharaan Juga Harus Jaga Jarak

Ilustrasi hewan peliharaan/anjing.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Menjaga jarak menjadi salah satu cara terbaik yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan virus corona atau COVID-19 semakin meluas. Namun, tidak hanya manusia yang harus mempraktikkan jaga jarak. Hewan peliharaan ternyata juga harus melakukannya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Para ahli menyebut bahwa hewan peliharaan seperti anjing harus menjaga jarak dua meter dari anjing lainnya. Sementara kucing harus tetap di dalam rumah. Mereka menyebut bahwa ini akan memastikan hewan tidak bisa menularkan virus ke manusia atau hewan peliharaan lain.

Baca Juga: 3 Lokasi Jadi Tempat Penularan COVID-19 Paling Banyak

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Imbauan ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan kucing, hamster, kelinci, dan musang dapat terinfeksi COVID-19. Para ilmuwan telah menemukan kucing yang terinfeksi dapat menularkan virus ini ke kucing lain melalui penularan udara. Sementara anjing dinyatakan positif mengidap COVID-19.

Virus ini diperkirakan pertama kali muncul pada hewan kemungkinan trenggiling, meskipun belum ada kasus hewan peliharaan yang menginfeksi manusia.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Dilansir dari laman Daily Star, Kamis, 12 November 2020, Ahli virus dari Universitas Bern, Volker Thiel, mengatakan bahwa pada prinsipnya, jarak sosial sama bermanfaatnya untuk hewan peliharaan dan juga manusia.

"Ini untuk memastikan bahwa hewan peliharaan tidak dapat menularkan virus ke manusia atau hewan peliharaan lainnya," jelas dia.

Di sisi lain, dokter hewan dari jaringan klinik hewan Swiss, Anicura Johannes Kaufmann, mengatakan, ada risiko COVID-19 dapat hidup lama pada bulu atau sekresi hidung hewan peliharaan

Dia mengutip saran dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, yang mendesak orang untuk menerapkan aturan jarak sosial ke hewan peliharaan mereka.

"CDC mengatakan manusia harus memperlakukan hewan peliharaan seperti anggota keluarga lainnya, yang melindungi Anda dari kemungkinan infeksi, sampai kita tahu lebih banyak tentang efek virus pada hewan. Ini merekomendasikan kucing harus tetap di dalam rumah, sementara anjing harus menjaga jarak dua meter dari anjing lainnya," kata dia.

Kantor Keamanan Pangan dan Kedokteran Hewan Federal Swiss saat ini sedang mengamati risiko infeksi COVID-19 hewan pada manusia. Terlepas dari anjuran jaga jarak, para ahli hewan telah mengimbau orang untuk tidak mengenakan masker wajah pada kucing dan anjing mereka, yang dapat membunuh mereka.

Seorang dokter hewan dari Melbourne, Australia, Dr Melissa Meehan, sebelumnya mengatakan bahwa memakaikan masker pada anjing atau kucing benar-benar dapat membahayakan mereka. Dia mengatakan itu bahkan bisa berakibat fatal, terutama untuk ras anjing atau kucing yang mudah mengalami kesulitan bernapas.

Dikabarkan sebelumnya, pekan lalu, Denmark mengumumkan akan membantai hingga 17 juta cerpelai setelah strain virus yang berkembang ditemukan pada hewan. Pihak berwenang khawatir, bentuk mutasi itu dapat menghambat keefektifan vaksin di masa depan.

Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya