Mandi Malam Disebut Picu Rematik, Ini Kata Dokter

Ilustrasi mandi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Mandi di malam hari sering dianggap pemicu tubuh mengalami rematik. Hal ini membuat masyarakat akhirnya enggan untuk mandi di waktu malam, meski baru saja pulang menjalani beragam aktivitas yang padat.

Cara Efektif Mengatasi Pegal Linu dengan Tanaman Herbal Pilihan

Di tengah COVID-19, selalu dianjurkan untuk mandi dan mengganti baju di rumah setelah beraktivitas di luar. Hal ini untuk meminimalisasi penularan virus tersebut. Tetapi, bayangan kondisi rematik yang dianggap akan mengintai kerap menyurutkan niat untuk mandi di malam hari.

Lantas, bagaimana menurut pakar? Apakah mandi malam memang memicu rematik?

Potret Choi Soon Hwa, Kontestan Miss Universe Korea 2024 Tertua dengan Usia 80 Tahun

"Mitos, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa mandi malam memicu rematik," ujar dr. Nelfidayani Sp.KFR, dalam acara Hidup Sehat, TvOne.

Baca juga: Gak Sembarangan, Ini Aturan Olahraga Bagi Tiap Penderita Diabetes?

Berusia 80 Tahun, Choi Soon Hwa Jadi Kontestan Tertua di Ajang Miss Universe Korea 2024

Menurutnya, hal yang memicu mitos tersebut adalah pemakaian air dingin saat mandi, yang mana suhu di malam hari sudah meningkat lebih dingin. Kondisi tersebut membuat otot menjadi kaku.

"Air dingin ini memicu pembuluh darah kontraksi sehingga otot menjadi kaku. Kalau mau, mandi malam boleh tapi dengan air hangat untuk bantu relaksasi otot," tuturnya.

Adapun rematik sendiri terjadi bukan hanya pada usia tua saja melainkan cukup beragam. Bahkan, penelitian menyebut perempuan di usia produktif lebih rentan mengalami rematik.

Asuransi vs Dana Pensiun

Pemerintah Thailand Canangkan Usia Pensiun Jadi 65 Tahun, Pekerja Dapat Pesangon 180 kali Gaji?

Pekerja di Thailand bisa bekerja lebih lama karena pemerintah mengusulkan perubahan usia pensiun menjadi 65 tahun dan akan mendapat uang pesangon hingga 180 gaji. Simak!

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024