Mandi Malam Disebut Picu Rematik, Ini Kata Dokter

Ilustrasi mandi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Mandi di malam hari sering dianggap pemicu tubuh mengalami rematik. Hal ini membuat masyarakat akhirnya enggan untuk mandi di waktu malam, meski baru saja pulang menjalani beragam aktivitas yang padat.

OJK Buka-bukaan Alasan Atur Pengguna PayLater Minimal Bergaji Rp 3 Juta dan Usia 18 Tahun

Di tengah COVID-19, selalu dianjurkan untuk mandi dan mengganti baju di rumah setelah beraktivitas di luar. Hal ini untuk meminimalisasi penularan virus tersebut. Tetapi, bayangan kondisi rematik yang dianggap akan mengintai kerap menyurutkan niat untuk mandi di malam hari.

Lantas, bagaimana menurut pakar? Apakah mandi malam memang memicu rematik?

Menkomdigi Bakal Keluarkan Aturan Batas Usia Pengguna Medsos bagi Anak-anak

"Mitos, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa mandi malam memicu rematik," ujar dr. Nelfidayani Sp.KFR, dalam acara Hidup Sehat, TvOne.

Baca juga: Gak Sembarangan, Ini Aturan Olahraga Bagi Tiap Penderita Diabetes?

Soal Usia Pensiun Pekerja Jadi 59 Tahun, Kemnaker Ungkap Nantinya Akan 65 Tahun

Menurutnya, hal yang memicu mitos tersebut adalah pemakaian air dingin saat mandi, yang mana suhu di malam hari sudah meningkat lebih dingin. Kondisi tersebut membuat otot menjadi kaku.

"Air dingin ini memicu pembuluh darah kontraksi sehingga otot menjadi kaku. Kalau mau, mandi malam boleh tapi dengan air hangat untuk bantu relaksasi otot," tuturnya.

Adapun rematik sendiri terjadi bukan hanya pada usia tua saja melainkan cukup beragam. Bahkan, penelitian menyebut perempuan di usia produktif lebih rentan mengalami rematik.

Menag Nasaruddin Umar saat mengikuti FGD dengan DPR RI

Menteri Agama Minta Arab Saudi Tak Batasi Usia Jemaah Haji

Menteri AgamaRI Nasaruddin Umar meminta kepada pemerintahan Arab Saudi untuk tidak membatasi usia jemaah haji tahun 2025. Ia mengaku sudah melobi pemerintah Arab Saudi.

img_title
VIVA.co.id
27 Januari 2025