Ayam Broiler vs Ayam Kampung, Mana yang Lebih Baik?

Daging ayam mentah.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Daging ayam diketahui mengandung sumber nutrisi dan mineral seperti protein, vitamin B, vitamin A, vitamin D, fosfor dan zat besi. Maka tidak heran jika daging ayam menjadi salah satu sumber pangan yang disukai oleh masyarakat.

Daftar Harga Pangan 20 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Daging ayam sendiri banyak jenisnya. Sebut saja daging ayam broiler dan daging ayam kampung. Jika disuruh memilih di antara keduanya, tidak sedikit dari masyarakat yang akan memilih daging ayam kampung. Alasannya, karena anggapan di masyarakat bahwa ayam broiler kurang sehat. Benarkah begitu?

Baca Juga: Benarkah Konsumsi Ayam Broiler Picu Rusaknya Keseimbangan Hormon?

Daftar Harga Pangan 29 Oktober 2024: Beras hingga Daging Naik

Lalu, dari kedua jenis ayam ini manakah yang lebih baik? Berikut ini ulasan dari Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. drh. Denny Lukman, M.Si. dalam virtual conference JAPFA bertajuk ‘Daging Ayam Sebagai Sumber Protein Hewani: Fakta dan Hoaks.’

1. Ayam broiler disebut dapat mengganggu kesehatan karena diberi hormon

Daftar Harga Pangan 10 Oktober 2024: Beras hingga Telur Ayam Naik

Photo :
  • Pixabay/RitaE

Terkait dengan hal tersebut, Denny menyebut bahwa ayam broiler tidak pernah diberi hormon. Dia menjelaskan, ayam broiler cepat tumbuh karena hasil perbaikan genetik dan pemberian pakan yang diatur.

Selain itu, dia menyebut pemberian hormon juga tidak efisien termasuk dari sisi harga. Belum lagi dari sisi tenaga yang harus melakukan suntik terhadap ayam-ayam yang ada di peternakan.

"Suntik hormon itu mahal. Kalau satu ayam disuntik hormon seharga Rp10 ribu, berapa banyak harus dikeluarkan peternak untuk suntik ke ribuan ayamnya? Konsumen kalau harga naik Rp2 ribu saja protes," jelas dia.

2. Makan daging ayam broiler berisiko keracunan

Photo :
  • U-Report

Ada asumsi di masyarakat bahwa konsumsi ayam broiler dapat menyebabkan keracunan. Asumsi ini didasarkan pada beberapa studi yang menyatakan bahwa hampir 67 persen dari ayam broiler mengandung bakteri Escherichia coli. Terkait hal itu, Denny menjelaskan bahwa semua daging mengandung bakteri E.coli jika tidak ditangani dengan benar.

"Bakteri E.coli adalah bakteri yang hidup secara alami di saluran usus manusia dan hewan, jika ditangani dengan jorok dengan air kotor kita akan menemukan bakteri itu. Maka penting juga untuk membeli daging yang telah mendapat sertifikat NKV," jelas dia.

3. Ayam kampung vs ayam broiler mana lebih sehat?

Photo :
  • Pixabay/RitaE

Dijelaskan Denny dari sisi aspek gizi, baik ayam kampung maupun ayam broiler sama-sama memiliki kandungan gizi yang mirip. Namun, untuk kadar lemak, ayam kampung jauh lebih sedikit dari ayam broiler.

"Bedanya paling di struktur daging. Kalau daging ayam kampung yang diumbar bebas relatif keras. Makanya kenapa ayam kampung dimasak lama enggak akan rusak," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya