Awas Jerawat Genital, Menular Saat Hubungan Seks

Ilustrasi bercinta.
Sumber :
  • Pexels/Burst

VIVA – Moluskum Kontagiosum (MK) disebut juga sebagai jerawat genital yang mengganggu. Sebab, penyakit kulit ini muncul di area sekitar kelamin dan bisa menular dengan mudah lewat kontak kulit ke kulit.

Terpopuler: 20 Promo Makan dan Minum saat Pilkada 27 November hingga Rahasia di Balik Girl Math

Meski bisa muncul pada anak-anak, penyakit ini juga banyak terjadi pada orang dewasa. Menurut dokter spesialis kulit dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, dari 100 ribu penduduk, ada sekitar 1.200-1.400 kasus moluskum kontagiosum.

Lebih lanjut Anthony menjelaskan, Moluskum Kontagiosum merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan oleh virus pox. Penyakit ini menimbulkan benjolan dengan ukuran diameter biasanya kurang dari 0,25 inci dan memiliki titik kecil di tengah benjolannya.

Terpopuler: Kerusakan Ginjal Bisa Terlihat Malam Hari, hingga Hubungan Seks Jadi Kunci Panjang Umur

Baca juga: 26 Persen Wanita Pura-pura Orgasme, Gimana Cara Mengetahuinya?

Penyakit ini merupakan infeksi virus yang sangat menular dan dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak kulit ke kulit yang sering dan berulang. Pada orang dewasa yang aktif secara seksual, penularan yang paling sering adalah lewat hubungan seks. Kedua, melalui cara nonseksual seperti pegangan tangan erat.

Dampak Berhubungan Seks Setiap Hari, Amankah untuk Kesehatan?

"Kebanyakan moluskum tidak memiliki gejala apa-apa, tidak ada rasa sakit, gatal kalau pun ada ada minimal gatalnya," ujar Anthony dalam virtual media briefing bersama Klinik Pramudia.

Sayangnya, banyak orang yang mengetahui jika mereka memiliki moluskum kontagiosum. Apalagi bintik-bintik seperti jerawat itu sering muncul di area lipatan seperti selangkangan, dekat area genital, atau tertutupi rambut pubis.

Meski tidak mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh, tapi penyakit ini tidak boleh dibiarkan. Mengingat, penularannya yang sangat cepat.

Masa inkubasi moluskum kontagiosum adalah 2-6 bulan. Artinya, penyakit ini bisa timbul hingga enam bulan setelah kontak atau bahkan satu tahun. Namun, itu juga bisa tergantung pada kondisi imun seseorang. Jika imunitas menurun, maka timbulnya penyakit bisa lebih cepat. Atau, bila imunitas baik, penyakit ini bisa saja tidak timbul.

"Moluskum sebenarnya hanya penyakit lapisan kulit atas atau epidermis, atau menyerang kulit tipis. Makanya pada lipatan paha yang paling sering, atau lengan siku," kata Anthony.

Baca juga: 4 Trik Bikin Seks Tetap Panas, Masturbasi Hingga Roleplay

Bentuknya pun khas meski mirip dengan jerawat. Umumnya, bentuknya putih atau merah muda tapi yang khas adalah adanya lekukan di tengahnya.

Jika curiga ada penyakit ini di area genital, segeralah konsultasikan ke dokter. Penanganan moluskum kontagiosum harus beberapa kali sampai gejalanya tidak muncul lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya