Penderita Diabetes Masih Bisa Makan Nasi, Asal Ikuti Aturan Ini

Ilustrasi Diabetes
Sumber :
  • U-Report

VIVA – diabetes-melitus" target="_blank">Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Insulin berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak atau sel-sel lain di tubuh. Apabila produksi insulin berkurang, maka akan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Terkait dengan diabetes sejumlah disinformasi pun sering ditemui di masyarakat, salah satunya adalah tidak boleh mengonsumsi nasi. Alasannya, karena dianggap dapat meningkatkan gula darah. Padahal kenyataannya tidak demikian.

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

Baca juga: Tips Tangani Orang yang Alami Kejang

Menurut spesialis penyakit dalam dr.  Wiandari Wisnu, SpPD-KEMD, pasien diabetes masih boleh mengonsumsi nasi, termasuk nasi putih. Hanya saja, kata dia perhatikan porsinya. 

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

"Pada dasarnya tidak ada pantangannya, jadi makanan itu tetap harus ada karbohidrat, proteinya, lemaknya tetap harus ada. Tetapi tertakar," kata dia dalam program Hidup Sehat TvOne, Senin 2 November 2020.

Dia juga menjelaskan, pasien diabetes harus menghindari makanan manis yang dapat meningkatkan gula darah seperti durian hingga makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat. 

"Bukan tidak boleh sama sekali tapi tertakar," ujar dia. 

Selain itu, pasien diabetes juga harus rutin olahraga minimal tiga kali dalam sepekan. Sebab kata dia, olahraga yang teratur dapat membantu mengontrol gula darah dan lemak. 

Meski begitu, untuk jenis olahraganya perlu diperhatikan. Disarankan untuk melakukan jenis olahraga aerobik seperti berenang, bersepda, jalan cepat. 

"Bukan olahraga yang sifatnya kompetitif. Kenapa aerobik? Karena olahraga yang diharapkan continue geraknya, seperti jalan terus menerus kalori yang diharapkan keluar lebih banyak sehingga bisa mengontrol gula dan lain-lain," kata dia.

Meski begitu perlu diperhatikan juga kata dia. Ketika berolahraga seorang penyitas diabetes harus memperhatikan kadar gula dalam darahnya. Jika kadar gula dalam darahnya di atas 300 dan di bawah 80 tidak diperbolehkan untuk melakukan olahraga.  
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya