Lemak Perut Vs Lemak Paha, Mana yang Lebih Berbahaya?

Ilustrasi lemak perut.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Dalam hal lemak, kita sering berharap dapat memindahkannya ke tempat-tempat yang paling kita inginkan. Tapi yang paling tidak kita sukai, lemak selalu mendarat di area yang paling kita tidak inginkan, yaitu perut dan paha.

Jaga Gula Darah Stabil dengan 12 Makanan Super Ini untuk Diabetes

Selain menjadi daerah terberat untuk menurunkan berat badan, lemak perut dan lemak paha juga sangat berbeda sifatnya. Lemak di sekitar perut dan paha terbentuk karena alasan yang mirip dengan pembentukan lemak di bagian tubuh mana pun dan lainnya.

Ketika kamu mengonsumsi lebih banyak energi dibanding yang sebenarnya digunakan tubuh, ada kemungkinan energi itu disimpan dalam bentuk lemak, demikian dikutip Times of India, Senin 2 November 2020.

Jelita Ramlan Berhasil Turunkan Berat Badan dari 160 Kg Jadi 95 Kg, Ternyata Ini Rahasianya

Baca juga: Setelah Berjuang, 4 Zodiak Ini Dapat Rezeki Luar Biasa di November

Lemak perut adalah lemak berlebih yang mengelilingi perut dan daerah perut. Ini terutama terdiri dari lemak visceral yang melilit organ dalam dan menimbulkan risiko besar bagi kesehatan seseorang. Sementara lemak perut paling umum terjadi pada pria, lemak paha rentan terjadi pada wanita, terutama wanita yang memiliki bentuk tubuh buah pir.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

Berbeda dengan lemak visceral yang tidak sehat, lemak paha terdiri dari lemak subkutan yang mungkin memiliki beberapa manfaat potensial. Lemak subkutan ditemukan langsung di bawah kulit dan merupakan lemak yang diukur menggunakan kaliper lipatan kulit untuk memperkirakan total lemak tubuh kamu.

Lalu, mana yang lebih berbahaya?

Menurut sebuah penelitian, lemak perut dipandang memiliki risiko kesehatan yang lebih besar dibanding lemak pinggul atau paha. Sementara lemak di perut terdiri dari lemak visceral, ia memainkan peran yang lebih besar dalam resistensi insulin, meningkatkan risiko diabetes" target="_blank">diabetes dan juga menyebabkan penyakit jantung.

Selain meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, peneliti menambahkan lemak perut khususnya dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas" target="_blank">obesitas. Di sisi lain, orang dengan lemak paha, yang paling umum pada wanita dengan tubuh berbentuk buah pir, terlindungi dari penyakit metabolisme.

Baca juga: Viral, Warganet Ribut Pecahkan Soal Matematika Simpel Ini

Baik lemak perut maupun paha, kedua jenis lemak ini paling sulit untuk dikurangi. Namun menurut penelitian, lemak perut jauh lebih sulit dihilangkan dibanding lemak paha. Pasalnya, lemak perut memiliki jumlah sel lemak yang lebih tinggi, sehingga tidak mudah merespons proses pemecahan lemak, yang dikenal sebagai liposis.

Tubuh kita terbagi menjadi dua sel lemak, alfa dan beta. Sementara sel alfa lebih responsif terhadap proses pemecahan lemak dan lebih cepat, sel beta kebalikannya. Berbeda dengan area seperti kaki, wajah dan lengan, perut memiliki sel beta yang membuatnya sulit untuk mengurangi sel lemak dengan mudah dan menurunkan berat badan di area ini.

Namun, menurut penelitian, lemak perut adalah yang paling sulit dihilangkan karena lemak di sana jauh lebih sulit untuk dipecah. Lalu, apa yang harus dilakukan?

Meskipun lemak perut dan paha berbeda dalam berbagai hal, satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan diet sehat dan olahraga teratur. Mulailah dengan mencegah lemak tidak sehat dengan menghindari gula dan garam berlebihan.

Selain itu, lakukan aktivitas fisik dan diet, yang akan membantu kamu mengurangi lebih banyak lemak visceral dari perut, karena itu yang paling tidak sehat di antara semua jenis lemak lainnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya